Berita Aceh Singkil
Menerobos Gelombang Malam, Mengantar Makanan ke Kapal Samudra Pasai di Perbatasan Aceh
"Demi kemanusian walau malam, kita usahakan mengirim bahan makanan. Kalau tidak stok makanan mereka habis," kata Mohd Ichsan
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
Lelaki berbadan tambun itu, memberikan pijatan menggunakan balsem mengusir mabuk laut.
Sekitar pukul 22.30 WIB cahaya terang lampu kapal Samudra Pasai terlihat.
Begitu mendekat, dari atas kapal bermuatan 7.500 ton semen itu, Kapten Kapal Samudra Pasai, Krisno Sumampouw serta 20 orang krunya sumringah menyambut kedatangan bala bantuan.
Baca: Terjatuh di Penginapan, Jamaah Haji asal Aceh Besar Meninggal di Mekkah
Menggunakan seutas tali dengan penerang senter beras serta logistik lainnya dinaikan ke kapal.
Hentakan ombak sempat mengganggu pemindahan muatan. Berkat kegigihan barang bisa dipindahkan.
"Sudah tiga hari ada gangguan mesin. Kami juga membutuhkan makanan," kata Kapten Kapal Samudra Pasai, Krisno Sumampouw.
Kapal bermuatan 7.500 ton semen ini, dalam perjalanan Padang, Sumatera Barat menuju pelabuhan Malahayati, Banda Aceh.
Berada di lautan di luar jadwal, membuat stok makanan dan BBM kapal menipis.
Berdasarkan hitungan Kapten Krisno Sumampouw jika tidak ada pasokan, persedian makanan di kapalnya hanya cukup sampai, Minggu (25/8/2019) pagi.
Baca: Setelah Jalani Operasi Tumor Perut di RSUZA, Gepeng yang Dirujuk Dinsos Aceh Timur Mulai Membaik

Dalam situasi genting, Kapten Kapal Samudra Pasai, Krisno Sumampouw, berhasil mengontak Yudistira personel Satgas SAR Kepulauan Banyak.
Informasi itu segera diteruskan kepada Kepala Pelaksana BPBD Aceh Singkil, Mohd Ichsan.
Tim sempat kesulitan mencari BBM jenis solar yang dibutuhkan.
Sehingga memasuki malam baru bisa dilakukan pengiriman.
"Demi kemanusian walau malam, kita usahakan mengirim bahan makanan. Kalau tidak stok makanan mereka habis," kata Mohd Ichsan.
Melepas tim penolong kembali ke daratan Kapten Krisno Sumampouw, menyampaikan terimakasih.
"Respon cepat seperti inilah yang dibutuhkan kami para pelaut," ujar Kapten Krisno yang sejak 1979 telah berkeliling dunia membawa kapal kargo.(*)
Baca: Prajurit TNI Meninggal Jelang Nikah, Kisah Cinta Diar dan Lettu Angga Terjalin Selama 7 Tahun