Pemerintah Aceh Diminta Terlibat Tangani Masalah Gajah Liar di Pintu Rime Gayo, Ini Harapan Camat
Pemerintan Aceh diminta terlibat dalam penanganan gajah liar di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah. Pasalnya, hewan bertubuh besar...
Penulis: Muslim Arsani | Editor: Jalimin
Pemerintah Aceh Diminta Terlibat Tangani Masalah Gajah Liar di Pintu Rime Gayo
Laporan Muslim Arsani | Bener Meriah
SERAMBINEWS. COM, REDELONG - Pemerintan Aceh diminta terlibat dalam penanganan gajah liar di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah. Pasalnya, hewan bertubuh besar tersebut terus mengganggu perkebunan dan pemukiman warga, dan tidak jarang selain merusak tanaman juga merusak rumah masyarakat setempat.
Hal itu disampaikan Camat Pintu Rime Gayo, Eddy Iwansyah Putra, kepada Serambinews.com, Minggu (25/8/2019).
Menurut Eddy Iwansyah, jika penanganan gajah liar pihak Pemerintah Aceh terlibat langsung, dengan sumber daya yang dimiliki, ia yakin konflik gajah dengan manusia di Kecamatan Pintu Rime Gayo, akan bisa diselesaikan dengan cepat.
Bocah Miskin Aceh Barat Didera Pembengkakan Jantung, Butuh Bantuan Segera
Setiap Jumat, Pegawai di Lhokseumawe Wajib Berbahasa Aceh, Tamu Disarankan Bawa Translater
Jalan di Balue Sakti Pidie Bertabur Lubang Besar, Saat Hujan Seperti Kolam
"Jika Pemerintah Aceh bisa terlibat dalam penanganan gajah disini, saya yakin akan selesai secara tuntas," katanya.
Penanganan gajah yang saat ini hanya mengandalkan anggaran kecil dari Pemkab Bener Meriah, walaupun nomenklaturnya pemerintah daerah tidak bisa terlibat dalam penanganan gajah liar yang masuk hewan dilindungi tersebut, lanjutnya, penanganan gajah yang dilakukan saat ini tidak akan memecahkan masalah.
"Sebenarnya bisa dilakukan agar konflik gajah dengan manusia tidak terjadi lagi. Yakni keterlibatan pemerintah Aceh harus benar - benar ada. Sehingga, yang kami lakukan ini hanya sebatas pencegahan, kalau Pemerintah Aceh terlibat bisa dinaikkan statusnya menjadi penggulangan," tegas Eddy.
Dialin sisi Camat Pintu Rime Gayo ini menjelaskan, dalam kurung waktu sebulan ini setidaknya ada sekitar 39 ekor gajah liar yang sudah memasuki wilayah Pintu Rime Gayo.
"Kita berhasil melakukan penggiringan satu kawanan gajah liar sebanyak 38 ekor yang berada di Kampung Arul Cincin, tinggal seekor gajah lagi yang saat ini berada di wilayah Jalung, dan sangat susah dilakukan penggiringan yang dilakulan oleh Tim 8 (relawan penggiring gajah)," paparnya.
Bocah Miskin Aceh Barat Didera Pembengkakan Jantung, Butuh Bantuan Segera
Setiap Jumat, Pegawai di Lhokseumawe Wajib Berbahasa Aceh, Tamu Disarankan Bawa Translater
Warga Cot Ulim Bireuen Butuh Jalan Aspal, Sudah Puluhan Tahun Jalan Berlumpur Saat Hujan
Bahkan, tambahnya, hewan berbelai panjang tersebut merusak sebagian tanaman milik warga, berupa pisang dan pinang.
Alhasil, warga setempat untuk saat ini belum berani untuk berladang, takut jika bertemu dan berpas - pasan dengam gajah liar.
"Begitu juga kami bersama Tim 8, besok rencanaya akan melakukan penggiringan seekor gajah itu. Dan terkendala dari logistik, berupa petasan, karena petasan yang kami miliki hanya bisa dilakukan untuk satu penggiringan lagi. Jika tidak berhasil digiring, maka untuk sementara kita akan menunda penggiringan samlai mendapatkan logistik lagi," ungkap Eddy Iwansyah Putra. (*)