Kayu Bajakah
Pegiat Kehutanan Yakin Kayu Bajakah Kalimantan Sejenis dengan Subulussalam, Ini Alasannya
Hasby BM, S.Hut pegiat kehutanan di Kota Subulussalam meyakini Liana atau Bajakah yang tumbuh di daerah ini sejenis dengan di Kalimantan.
Penulis: Khalidin | Editor: Yusmadi
Pada umumnya tumbuhan ini tumbuh di daerah tropis dan sama jenisnya.
Hasby menyarankan supaya tumbuhan yang umumnya mengeluarkan air dari batangnya itu dan diyakini sebagai obat kanker, harus dibudidayakan sejalan dengann penelitian lebih lanjut.
Ditambahkan, justru di hutan dataran tinggi mendominasi tumbuhan ini dan memiliki kandungan air yang baik.
Sama halnya dengan sarang semut Papua, kata Hasby di Subulussalam tumbuhan ini juga dapat ditemu dan dipastikan berkhasiat serupa.
Untuk itu, instansi yang berhubungan erat dengan ini yang Dinas Kehutanan dan sub turunannya disarankan segera membuat penelitian.
“Nanti kita percayakan pada lembaga riset,” ujar Hasby seraya menambahkan agar budidayanya melibatkan masyarakat sehingga bisa menjadi sumber pendapatan ekonomi mereka kelak.
Sementara Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Subulussalam, Syafrianda yang ditanyai Serambinews.com, juga mengatakan keyakinannya Liana Kalimantan sama dengan Aceh yakni Subulussalam.
Ini karena Kalimantan dan Subulussalam bagian Sumatra itu sama-sama hutan hujan tropis.
Kendati menilai perlu dilakukan riset, namun sejauh ini di Subulussalam belum mengarah membuat program tersebut.
”Kalau menurut saya memang perlu diteliti. Di Subulussalam belum ada rencana penelitian,” ujar Syafrianda
Seperti berita sebelumnya, Kayu bajakah yang viral diberitakan untuk obat kanker sebagaimana temuan tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah ternyata juga tumbuh di hutan Kota Subulussalam tepatnya di areal rawa Singkil, Kecamatan Rundeng.
"Di Subulussalam juga ada banyak di rawa Singkil, Kecamatan Rundeng," kata Riya Kamba, salah seorang petugas BKSDA Kota Subulusalam kepada Serambinews.com, Minggu (25/8/2019).
Menurut Riya Kamba, kayu Bajakah ini tumbuh subur di areal rawa Singkil Desa Siperkas, Kecamatan Rundeng sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Subulussalam.
Dikatakan, bisa saja kayu Bajakah yang ada di Kalimantan sejenis dengan yang tumbuh di Rawa Singkil sebab habitatnya sama.
Namun bisa pula berbeda sehingga untuk membuktikan kesamaan jenis kayu Bajakah Kalimantan dengan Rawa Singkil di Kota Subulussalam menurut Kamba perlu penelitian.