Berita Pijay
Pantau Proyek di Pijay, Komisi IV DPRA Pertanyakan Plot Dana dengan Spek Pekerjaan
“Jadi dana yang diplot untuk pembangunan jembatan tersebut hampir Rp 1,2 Milyar dan itu terlalu besar,” imbuh H Anwar.
Penulis: Abdullah Gani | Editor: Nurul Hayati
melihat pembangunan jembatan Krueng Kiran.
Betapa tidak, jembatan yang dibangun tak lebih hanya melintasi saluran besar.
Tapi itu justru disebut Krueng (sungai).
Padahal, menurut Tgk Anwar, dikatakan sungai jika kelebarannya tidak seperti itu.
Dengan kata lain, itu belum layak dikatakan sungai.
Tapi hanya saluran atau paling banter anak sungai.
“Jadi dana yang diplot untuk pembangunan jembatan tersebut hampir Rp 1,2 Milyar dan itu terlalu
besar,” imbuh H Anwar yang juga dibenarkan Wakil ketua DPRA termasuk anggota tim lainnya.
Baca: Dua Partai 12 Gol, Piala Menpora 2019
Begitu juga peningkatan jalan bekas rel kereta api yang menghubungkan Meurahdua – Ulim.
Ketua Komisi IV menyesalkan karena dana yang begitu besar, tapi sekitar 70 meter lagi menjelang Simpang
Empat Gampong Dayah Leubue/masjid Ulim Baroh ditinggalkan.
Alasannya disebut-sebut tidak cukup dana.
Padahal, itu juga dananya lumayan besar.
Kepada Serambinews,com, Tgk H Anwar menjelaskan, untuk melihat pekerjaan selanjutnya, pihaknya berencana kembali akan memantau sekitar dua atau tiga pekan mendatang. (*)
Baca: Eks Dirut Perinus Diperiksa 6 Jam, Resmi Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi KJA di Sabang