Berita Lhokseumawe
Dara, Gadis yang Termotivasi untuk Berprestasi Akibat Di-bully, Pernah Jual Ampera Saat SD
Niat hati ingin membantu orang tua, namun Dara malah di-bully teman-teman sekolahnya.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Niat hati ingin membantu orang tua, namun Dara malah di-bully teman-teman sekolahnya.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dara Damila yang lahir pada 16 Juni 2000 atau 19 tahun lalu, kini merupakan seorang mahasiwi Jurusan Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh, Aceh Utara.
Dia juga sosok gadis yang jago taekwondo dan pemegang sabuk merah dan II.
Di samping juga sekarang ini sedang menyandang gelar sebagai Duta Wisata Kota Lhokseumawe 2019 Katagori Berbakat.
Namun siapa sangka, anak dari pasangan Hamdani dan Marliani tersebut, ternyata memiliki masa lalu yang kelam.
Baca: Segini Kekayaan Pupung Sadili Hingga Bikin Istri Muda Kalap dan Habisi Korban, Punya Utang 7 Miliar
Mau meringankan beban orang tuanya dengan menjual ampera (ubi yang dipotong kecil-kecil lalu digoreng) di tempat dia menimba pendidikan dasar, yakni di MIN Lhokseumawe,
Niat hati ingin membantu orang tua, namun Dara malah di-bully teman-teman sekolahnya.
Gadis asal Uteunkot, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe tersebut menceritakan, sejak duduk dibangku kelas 1 sampai kelas 5 MIN Lhokseumawe, dia memiliki pergaulan yang bagus dengan teman-temannya.
Namun saat duduk di bangku kelas enam, dia pun menjadi sosok anak yang suka di-bully oleh teman-temannya.
Bahkan, masih tersimpan dalam ingatannya kata-kata yang ditulis oleh teman-temannya di dinding kamar mandi sekolah, 'Dara ....(nama seekor binatang) Ampera'.
Saat dia diminta maju ke depan kelas, selalu disorak oleh temannya.
"Padahal yang bully saya saat itu adalah teman-teman akrab saya sebelumnya. Sedangkan mereka mulai bully, saat saya sudah mulai menjual ampera di sekolah. Saya mau menjual ampera, supaya orang tua saya tidak perlu lagi memberikan uang jajan," ujarnya mengenang.
Didasari tekanan jiwa akibat di-bully teman-temannya, maka saat duduk dibangku SMP Negeri 2 Lhokseumawe, dia menjadi anak pendiam.
Tidak mau bergaul.