Transportasi Publik
Anggota DPRA Kawal Pengadaan Kapal Roro Singkil-Pulau Banyak, Diperkirakan Tahun 2021 Selesai
Mengingat selama ini masyarakat masih sering menggunakan kapal kayu, tentunya rawan hantaman gelombang.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Anggota DPR Aceh Asrizal H Asnawi, memastikan mengawal sampai tuntas pengadaan kapal roro yang akan melayani pelayaran Singkil-Pulau Banyak, di Kementerian Perhubungan.
Agar selesai tepat waktu dan segera dapat dinikmati masyarakat, yang selama ini kesulitan moda transportasi Singkil-Pulau Banyak.
"Walau pengadaannya di Kementerian Perhubungan, kami komit mengawal pengadaan kapal roro agar selesai tepat waktu," kata Asrizal, Minggu (1/9/2019).
Menurutnya kehadiran tambahan kapal roro Singkil-Pulau Banyak sangat dibutuhkan.
Mengingat selama ini masyarakat masih sering menggunakan kapal kayu, tentunya rawan hantaman gelombang.
Baca: Tidur Mendengkur, Suherman Bunuh Ayah Kandung dengan Linggis
Baca: Aceh Tamiang akan Maksimalkan Hibah PUPR untuk Instalasi Air Bersih
Baca: Besok, Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Aceh, Ini Agendanya
Kabupaten itu mendapat tambahan kapal roro. Hal itu menjadi kabar gembira bagi masyarakat Aceh Singkil.
“Informasi tambahan kapal roro Singkil-Pulau Banyak sangat menggembirakan, sebab dapat mengatasi kendala transportasi,” kata Camat Pulau Banyak Barat, Mawardi.
Mawardi berharap di Pulau Banyak Barat, segera dibangun pelabuhan kapal feri.
Sehingga tambahan kapal roro bisa langsung melayani rute pelayaran Singkil-Pulau Banyak Barat dan sebaliknya.
Mengingat selama ini kapal roro hanya sampai Pulau Balai, ibu kota Kecamatan Pulau Banyak.
Warganya harus meneruskan perjalanan naik boat ke Pulau Banyak Barat, dengan tambahan biaya serta tidak setiap saat ada.
Terpisah kepala Dinas Perhubungan Aceh Singkil, Edi Hartono, mengatakan pengadaan kapal roro untuk Pulau Banyak, menggunakan sistem anggaran multiyears selama tiga tahun.
Sebab selain kapal untuk Singkil-Pulau Banyak, ada juga untuk Sabang dan Simeulu.
“Diperkirakan tahun 2020 sampai 2021 baru selesai,” kata Edi Hartono.