Rusuh di Papua

Kerusuhan di Papua, Bendera Bintang Kejora Berkibar, Freddy Numberi: Itu Bendera Budaya

Persoalan makna bendera bintang kejora, kita pasti mengingat sikap Gus dur terhadap bendera identitas Rakyat Papua.

Editor: Amirullah
KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA
Mahasiswa Papua tari Wasisi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2019). (KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA) 

Jaringan Gusdurian menyadari sepenuhnya bahwa selama ini Papua sebagai tempat yang memiliki kekayaan alam melimpah justru menjadi kawasan yang tertinggal di Indonesia.

Oleh sebab itu, keadilan dan perlakuan yang tidak setara masih terjadi di Papua hingga sekarang.

Perwakilan pemuda dari Nduga, Samuel Tabuni mengatakan, masalah Papua adalah masalah besar bagi bangsa ini.

Baca: Meski Rasanya Pahit, Ini Manfaat Pare Bagi Kesehatan, Kontrol Diabetes hingga Cegah Kanker

Baca: Internet di Papua Dibatasi: Ombudsman Minta Evaluasi, Pemerintah Sebut demi Kebaikan

konferensi pers Menko polhukam, Wiranto bersama sejumlah tokoh Papua di kantor Kemenko polhukan Jakarta, Jumat (30/8/2019) Fotokita/Mahmud Zulfikar

Kita bisa melihat sejarah Freeport misalnya, “PT Freeport itu, untuk melibatkan orang Papua itu sulit sekali, kalaupun waktu itu perjanjiannya dilakukan bersama pemerintah, lalu orang Papua melakukan demo yang luar biasa, lalu ada perhatian,” jelas Samuel.

Kemudian Samuel menyinggung soal Otonomi Khusus (otsus).

“UU Otsus. UU itu lahir, orang Papua harus demo, demonya sampai bentuk tim 100 ke Jakarta. Lalu kita dapat Otsus,” tambahnya.

Kemudian dia membahas rasisme terhadap mahasiswa di Surabaya.

 “Khusus kemarin di Surabaya, kita harus demo baru ada proses hukum. Padahal proses rasisme ini sudah terjadi sejak lama, itu menjadi amarah bagi orang Papua hari ini. Waktu Pak Natalius Pigai berbicara pada publik, kemudian ada pernyataan analisis. Negara tidak hadir. Justru negara hadir ketika orang Papua marah di Surabaya,” jelas Samuel yang berbicara disamping Wiranto.

Mahasiswa Papua Gelar Aksi Unjuk Rasa, Kibarkan Bintang Kejora dan Menari Tari Wisisi Sebagai Bentuk Protes KOMPAS.com/Cynthia Lova

 “Kami terus merasa terganggu dengan program-program yang tidak memberi keunggulan-keunggulan besar bagi  generasi muda Papua. Dalam waktu yang bersamaan operasi militer terus terjadi di tanah Papua. Disana hampir 100% generasi Papua hari ini bapak ibu bisa lihat. Yang hari ini turun di lapangan semua anak anak muda,” tambah Samuel.

Wiranto menegaskan pemerintah akan tetap melakukan pendekatan persuasif demi menyelesaikan masalah Papua.

Karena itu Wiranto berharap situasi segera kondusif agar dialog konstruktif, damai, dan terbuka bisa segera terjadi.

Artikel ini telah tayang di NationalGeographic.co.id Papua Kisruh, Bendera Bintang Kejora Bermunculan. Freddy Numberi Bilang, 'Itu Bendera Budaya'

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved