Viral Medsos
Bernasib Sama Seperti Bima di KKN Desa Penari, Ini Kisah Nyata Pria Kawin dengan Kuntilanak
Saat berada di rumah saya, bapak mengaku kalau dia sudah kawin dengan kuntilanak dan punya anak.
Bernasib Sama Seperti Bima di KKN Desa Penari, Ini Kisah Nyata Pria Kawin dengan Kuntilanak
SERAMBINEWS.COM - Belakangan ini dunia maya digemparkan dengan kisah segerombolan mahasiswa bernasib tragis karena harus berurusan dengan makhluk halus.
Kisah 6 orang mahasiswa itu dikenal dengan sebutan KKN Desa Penari, yang ceritanya terungkap dari sebuah thread di Twitter.
Dari 6 orang mahasiswa itu, adalah Bima yang dikisahkan memiliki hubungan dengan makhluk halus.
Nasib Bima berujung tragis karena mengawini sesosok wanita penari yang ternyata bukanlah manusia melainkan siluman ular bernama Badarawuhi.
Cerita KKN Desa Penari ini belum dapat dipastikan keasliannya, meskipun sang penulis mengatakan ini adalah kisah nyata.
Baca: Sosok Benny Wenda, Pria yang Disebut jadi Dalang di Balik Kerusuhan Papua
Baca: Tabrak Beruntun di Tol Cipularang, Salah Satu Korban Tak Sengaja Rekaman Detik-detik Kecelakaan
Baca: Luput dari Pemberitaan Pasca Rusuh Papua, Sejumlah Pendulang Emas di Yahukimo Jadi Korban Pembunuhan
Tapi cerita serupa benar-benar terjadi di Desa Toblopo, Kecamatan Amanuban Barat, Soe, NTT.
Seorang pria bernama Simon Talan mengaku telah mengawini sesosok kuntilanak.
Bahkan Simon Talan memiliki 2 orang anak dari perkawinannya dengan kuntilanak.
Pengakuan Simon Talan itu disampaikan oleh putranya sendiri, Oma Talan.
"Selasa malam itu bapa menginap di rumah saya usai keluar dari rumah sakit karena mengalami kejang-kejang usai mabuk berat pada Minggu (25/8/2019) hingga Senin pagi.
Saat berada di rumah saya, bapak mengaku kalau dia sudah kawin dengan kuntilanak dan punya anak. Si kuntilanak ini meminta tumbal dari anggota keluarga kami.
"Tetapi bapak menolak dan menjadikan dirinya sebagai tumbal," ungkap Oma kepada pos kupang. com.
Sebelum tiba-tiba menghilang pada Rabu pagi lanjut Oma, pada Selasa malam Simon sudah meminta untuk pulang kembali ke rumahnya di tepi Embung Toblopo.
Simon Talan bahkan sempat merobek-robek sarung bantal dan memaksa untuk pulang.