Feature

Kisah Amiruddin, Awak Bus PMTOH, Singgah di Empat Provinsi, Lahirkan Empat Anak

Inilah kisah Amiruddin (47), kru bus PMTOH trayek Aceh-Jakarta, yang dituturkannya kepada Serambibews.com, dalam perjalanan Solo-Yogyakarta.

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/FIKAR W EDA
Amiruddin (47), kru bus PMTOH trayek Aceh-Jakarta 

Sejak muda ia sudah merantau, bermodal baju di badan dan yang 100 perak di kantong.

Ia mula-mula ke Kuala Simpang, lalu Medan, ke Malaysia, Batam, bahkan Thailand.

Pemerintah Malaysia mengembalikannya dua kali ke Indonesia melalui Batam karena tidak punya dokumen izin tinggal.

Ia nekad ke Thailand, hanya untuk mengikuti kata hatinya pada 1987.
Menyambung hidup ia bekerja di perkebunan karet negara itu.

Tapi ia tak lama di Thailand, hanya dua bulan.

Ia kembali ke Malaysia lagi.

Semua petualangannya akhirnya dia labuhkan di PMTOH, bus legendaris asal Aceh yang pertama sekali menjejakkan rodanya di Pulau Jawa pada 1986.

Amiruddin sendiri gabung PMTOH 1990-an, awalnya menjalani trayek Aceh -Medan.

Amiruddin baru ikut trayek panjang ke Solo dan Yogyakarta pada 1995 sampai sekarang.

Ia menceritakan, dulu sampai 2010 penumpang sangat padat menggunakan jasa bus.

PMTOH selalu penuh sampai ke Jawa.

Bahkan banyak yang bangku tempel.

Tapi sejak 2010 ke atas, bus mulai ditinggalkan.

Penumpang menyusut drastis.

Amiruddin menduga akibat booming tiket pesawat murah.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved