Berita Palestina

Palestina Kecam Rencana Kunjungan Netanyahu ke Hebron, Rumah Bagi Masjid Ibrahimi yang Kini Terbagi

Itu menunjukkan bahwa kunjungan itu juga dalam kerangka ‘rencana Israel untuk menghakimi kota tua Hebron, termasuk Masjid Ibrahimi

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Wikipedia.org
Kolase Kota Hebron dan peta Palestina dan Israel 

RAMALLAH, PALESTINA - Palestina pada hari Selasa (3/9/2019), mengeluarkan pernyataan yang mengutuk rencana kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke kota Hebron (Al-Khalil) di Tepi Barat yang diduduki Israel.

“Kunjungan Netanyahu ‘rasial dan kolonial’," kata Kementerian Luar Negeri Palestina.

Kemenlu Palestina mencatat bahwa kunjungan itu datang pada saat dia berusaha untuk mendapatkan lebih banyak suara dari sayap kanan.

“Itu menunjukkan bahwa kunjungan itu juga dalam kerangka ‘rencana Israel untuk menghakimi kota tua Hebron, termasuk Masjid Ibrahimi’," kata pernyataan tersebut.

Netanyahu berencana untuk mengunjungi Al-Khalil dan kota lamanya, termasuk Masjid Ibrahimi pada hari Rabu (4/9/2019).

Netanyahu ingin mengambil bagian dalam acara yang akan menandai peringatan 90 tahun kerusuhan yang terjadi di kota itu, di mana 60 orang Yahudi terbunuh.

Baca: Palestina Kecam Seruan Israel untuk Mengubah Status Quo Masjid Al Aqsa di Yerusalem

Baca: Daftar Lengkap Transfer Pemain Liga Italia Musim Panas 2019, Ribery Jadi Rival Cristiano Ronaldo

Para pemukim Yahudi di halaman Masjid Ibrahimi Hebron.
Para pemukim Yahudi di halaman Masjid Ibrahimi Hebron. (ANADOLU AGENCY)

Al-Khalil adalah rumah bagi kompleks Masjid Ibrahimi yang oleh orang-orang Yahudi disebut sebagai "Gua Machpelah" dan di media Barat disebut sebagai "Gua para Leluhur," karena diyakini terdapat kuburan Nabi Ibrahim, Ishak, dan Yakub.

Untuk bagiannya, Kementerian Wakaf Palestina menyerukan kepada masyarakat internasional dan organisasi internasional untuk "memikul tanggung jawab hukum dan moral terhadap penderitaan rakyat Palestina di Al-Khalil."

Kementerian Wakaf Palestina menyebut kunjungan itu adalah "eskalasi yang serius, prasangka terhadap perasaan umat Islam dan mungkin menyeret kawasan itu ke perang agama dengan konsekuensi yang tidak diharapkan".

Baca: Kisah Amiruddin, Awak Bus PMTOH, Singgah di Empat Provinsi, Lahirkan Empat Anak

Baca: Tiga Keuchik di Nagan Lolos ke DPRK, Dulu Sama-sama Dilantik dan Mundur Karena Jadi Caleg\

Membagi Kompleks Masjid

Masjid Ibrahimi terletak di distrik Kota Tua Hebron, yang merupakan rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim Yahudi.

Para pemukim Yahudi hidup dalam serangkaian kantong khusus Yahudi yang dijaga ketat oleh pasukan Israel.

Pada tahun 1994, Baruch Goldstein, seorang pemukim Yahudi Israel-Amerika, menembak mati 29 Muslim Palestina ketika mereka sedang beribadah di dalam masjid.

Sejak itu, otoritas Israel membagi kompleks Masjid Ibrahimi menjadi dua,  bagian Muslim (45 persen) dan bagian Yahudi (55 persen).

Pejabat Palestina kerap menyuarakan ketidakadilan perlakuan Israel terhadap kaum Muslim dalam penggunaan masjid itu.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved