Liga 2 Indonesia

Polisi Tangkap 53 Suporter PSIM Yogyakarta, Rusuh Usai Dikalahkan Persik, Ini Fasilitas yang Dirusak

Keributan itu terjadi seusai laga lanjutan Liga 2 yang berlangsung di Stadion Brawijaya Kediri

Editor: Muhammad Hadi
ANTARA FOTO/PRASETIA FAUZANI
Kondisi sepeda motor yang rusak pascakericuhan antara suporter PSIM Yogyakarta dengan suporter Persik Kediri pada kompetisi Liga 2 di Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (3/9/2019). Kericuhan yang dimulai pada menit terakhir pertandingan, pada Senin (2/9/2019) tersebut, mengakibatkan lima mobil rusak, 231 unit sepeda motor rusak ringan hingga berat., sejumlah fasilitas umum hancur, dan puluhan suporter terluka. 

Kepala Polres Kota Kediri Ajun Komisaris Besar Anthon Hariyadi, Selasa (3/9/2019), mengatakan, bentrokan dipicu oleh hasil pertandingan.

“Ada rasa tidak puas hingga akhirnya terjadi saling lempar. Dan yang terjadi, (suporter) PSIM berada di kawasan Taman Tirtoyoso, akibatnya terjadi perusakan taman hiburan,” katanya.

Baca: 392 Jamaah Haji Aceh Kloter 1 Tiba di Bandara SIM, Sujud di Landasan Hingga Diboyong ke Ambulans

Sejumlah fasilitas di dalam Taman Tirtoyoso rusak atau hilang.

Di antaranya, 6 unit CCTV rusak, 2 mesin kasir rusak, 2 unit komputer rusak, uang parkir di laci senilai Rp 1 juta hilang, dan tembok selatan stadion jebol.

Sebanyak 20 rambu di taman, termasuk pagar kolam renang, dan warung di sisi utara juga terbakar.

Menurut Anthon, pihaknya juga menemukan sejumlah benda berbahaya, seperti senjata tajam dan molotov.

Benda itu ditemukan di dalam kendaraan yang dipakai suporter maupun yang sudah dibuang keluar.

Baca: Tiga Keuchik di Nagan Lolos ke DPRK, Dulu Sama-sama Dilantik dan Mundur Karena Jadi Caleg

Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, mengamankan puluhan supoter usai bentrok antarsupoter pada pertandingan Persik Kediri melawan PSIM Yogyakarta di Kediri, Senin (2/9/2019) malam.
Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur, mengamankan puluhan supoter usai bentrok antarsupoter pada pertandingan Persik Kediri melawan PSIM Yogyakarta di Kediri, Senin (2/9/2019) malam. (HUMAS POLRES KOTA KEDIRI)

Melihat benda-benda ini, ada indikasi aksi telah direncanakan sebelumnya.

“Melihat alat-alat ini, sepertinya aksi sudah direncanakan. Semua masih didalami. Untuk jumlah yang jadi tersangka pastinya ada, cuma kita masih melakukan penyelidikan,” kata Anthon.

Selanjutnya, menurut Anthon, pihaknya akan mengevaluasi perizinan pertandingan sepak bola di Kediri.

Jika rawan ribut, sebaiknya pertandingan dilaksanakan tanpa suporter.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyesalkan terjadinya bentrokan antarsupoter.

Baca: Pelanggaran Tak Gunakan Helm Dominan Dalam Operasi Patuh Rencong di Nagan Raya

Ia pun meminta kasus ini diproses hukum.

Siapa saja yang terbukti bersalah harus dikenakan sanksi, termasuk kedua belah pihak.

Menurut Abu Bakar, kerusuhan antarsuporter sepak bola sering berulang di Indonesia.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved