Curhat Irwandi kepada Istrinya Darwati, Rindu Cucu Terhalang Jeruji
Betapa bahagianya si kakek ketika mengetahui cucunya lahir, terlebih jika sempat mendengarkan lengkingan suara pertama si bayi
SEPERTI pada umumnya, setiap kakek pasti ingin menimang cucu, apalagi cucu pertama. Betapa bahagianya si kakek ketika mengetahui cucunya lahir, terlebih jika sempat mendengarkan lengkingan suara pertama si bayi.
Tapi, hal itu tidak dirasakan Irwandi Yusuf. Gubernur Aceh yang baru saja diberhentikan sementara oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini bahkan belum pernah merasakan hangatnya kulit sang cucu, Ziyyad, sejak lahir di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, Kamis, 25 April 2019.
Ziyyad merupakan cucu pertama Irwandi Yusuf dan Darwati A Gani yang merupakan buah cinta perkawinan Zakiul Fuady dan Latifa Dara Meutuah, anak kedua dari lima bersaudara atau anak perempuan pertama Irwandi. Saat sang cucu lahir ke bumi, Nek Teungku--panggilan Ziyyad untuk Irwandi yang diambil dari sapaan Irwandi untuk kakeknya, almarhum Zainal Abidin--sedang menjalani proses hukum setelah terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 3 Juli 2018.
Nek Teungku tentu sangat rindu dengan sang cucu. Apalagi, sejak Ziyyad lahir hingga saat ini Nek Teungku belum sekalipun melihat langsung wajah cucunya. Sayangnya, rindu Nek Teungku terhalang jeruji besi Rumah Tahanan Negara (Rutan) KPK. Meski demikian, Irwandi sangat peduli dengan cucu dan itu terlihat ketika keluarga membesuknya. “Setiap saya datang ke Jakarta, selalu cucu yang ditanyakan duluan,” kata Darwati A Gani, istri Irwandi menjawab Serambi, Kamis (29/8/2019) tentang perasaan suaminya terhadap cucu mereka.
Menurut Darwati, Irwandi selalu berpesan agar cucunya dijaga baik-baik. “Siapapun yang mau lihat cucunya, harus dipastikan dalam keadaan sehat, cuci tangan sebelumnya, juga jangan dikasih cium sama semua orang,” ungkap Darwati mengutip pesan Irwandi. Irwandi juga tidak lupa mengingatkan jadwal imunisasi Ziyyad. Menurutnya, bayi yang masih kecil rentan sekali tertular penyakit. Sehingga, penting menjaga jadwal imunisasinya jangan sampai terlambat agar bisa terhindar dari penyakit.
Jika sudah dilanda rindu berat dengan cucunya, sambung Darwati, biasanya Irwandi hanya bisa melakukan video call (panggilan video) dengan keluarga untuk sekedar melihat tingkah lucu sang cucu. "Tapi sekarang susah sekali masukin hp ke sana (Rutan KPK), razia ketat kali," keluh Darwati.
Dengan kondisi seperti ini, tidak ada pilihan bagi Irwandi selain menyimpan dulu dalam-dalam rasa rindunya kepada cucu. Tunggu Ziyyad besar, agar bisa terbang ke Jakarta dan bertemu Nek Teungku yang saat ini sedang menunggu putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA) atas kasusnya.
Sebenarnya, ungkap Darwati, keluarga sudah berniat mempertemukan Ziyyad dengan Nek Teungku. Tapi, pihak keluarga belum berani membawa Ziyyad naik pesawat karena usianya masih empat bulan. "Soalnya masih kecil kali, kasihan dibawa naik pesawat. Rencananya bulan depan baru mau bawa ke sana," ungkap Darwati.
Darwati sebenarnya banyak bercerita tentang Irwandi, termasuk tentang gejolak di internal Partai Nanggroe Aceh (PNA). Tapi, beberapa penggalan kalimat tentang PNA yang disampaikan, Darwati meminta untuk tidak ditulis, hanya sekedar tahu saja. Dalam obrolan singkat itu, anggota DPRA terpilih dari PNA ini mengatakan, Teungku Agam--sapaan Irwandi--sangat senang mendengar cucu pertamanya lahir. “Alhamdulillah, sudah ada penerus,” kata Darwati yang kembali mengutip ucapan suaminya.
Irwandi, kata Darwati, pernah mengatakan kelahiran Ziyyad setidaknya sudah bisa mengobati rasa sedih yang dialami keluarga setelah dirinya ditahan KPK. Kini, Ziyyad sudah menggantikan sosok Agam Batat--sebutan Darwati untuk Irwandi–dalam keluarganya.
Saat usia Ziyyad beranjak tiga bulan, dari dalam rutan, Irwandi mengupload foto cucunya yang sedang tersenyum dengan keterangan. “Tjujuku lekas besar ngat tajak keumawe lam Paya Kareueng ngon Nek Teungku (Cucuku cepat besar biar kita pergi memancing di Paya Kareueng bersama Nek Teungku).” Darwati mengatakan, Paya Kareueng memang benar adanya dan berlokasi di kampung Irwandi, tepatnya di sebelah Hotel Meuligoe, Bireuen. “Paya Kareueng itu tempat BW (Bang Wandi) mancing waktu kecil,” kata Darwati mengungkapkan salah satu hobi Irwandi saat kecil.
Selain bercerita tentang Ziyyad, di akhir obrolan, Darwati juga mengungkapkan keinginan Irwandi yang juga pemilik pesawat Shark Aero yang diberi nama ‘Hana Karu Hoka Gata’ itu saat sudah selesai menjalani hukuman nanti, jika diputuskan bersalah oleh MA. “Dia (Irwandi) pernah bilang, mau tinggal di kampung, di mana aja yang jauh dari keramaian. Mau kelola pertanian, padi khususnya secara modern sambil tetap menikmati hobi terbangnya,” pungkas Darwati yang kini ditunjuk sebagai Ketua Harian PNA oleh Irwandi. (masrizal bin zairi)