Berita Pidie
Warga Dusun Alue Lhok Tangse Pidie Amankan Beko, Ini Alasannya
"Hingga kini alat berat tersebut diamankan warga di halaman Masjid Alue Lhok," kata Sekdes Krueng Meriam, Kecamatan Tangse, Naharuddin.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Mursal Ismail
"Hingga kini alat berat tersebut diamankan warga di halaman Masjid Alue Lhok," kata Sekdes Krueng Meriam, Kecamatan Tangse, Naharuddin, yang dihubungi Serambinews.com, Kamis (5/9/2019).
Warga Dusun Alue Lhok Tangse Pidie Amankan Beko, Ini Alasannya
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Hampir seratus lebih warga Dusun Alue Lhok, Gampong Krueng Meriam, Kecamatan Tangse, Pidie, mengamankan satu alat berat atau beko yang bekerja untuk perluasan jalan.
Alat berat itu diamankan warga karena dinilai aktivitas beko tersebut telah mencemari air sungai.
Polisi turut menjaga keamanan agar tidak bentrok sesama warga
Air sungai tersebut selama ini digunakan warga untuk kebutuhan sehari-hari.
"Hingga kini alat berat tersebut diamankan warga di halaman Masjid Alue Lhok," kata Sekdes Krueng Meriam, Kecamatan Tangse, Naharuddin, yang dihubungi Serambinews.com, Kamis (5/9/2019).
Saat beko diamankan warga Dusun Alue Lhok, polisi ikut mengawal supaya tidak terjadi bentrok sesama warga.
"Kami telah melakukan pengecekan air sungai, ternyata tidak kotor. Makanya sekarang ini kami sedang menyelidiki penyebab warga Dusun Alue Lhok melarang beko itu bekerja," kata Naharuddin.
Baca: Insiden Kebakaran di Sawang yang Menewaskan Hambali, BPBD Salurkan Berbagai Bantuan, Ini Rinciannya
Baca: Prajurit TNI AU Ini Lagi Viral, Selain Gagah, Dhuha Yuliandri Al Fatih Juga Jago Dakwah
Baca: VIRAL - Ditinggal Nikah setelah Pacaran 7 Tahun, Pria Ini Nekat Terobos Kamar Rias dan Menangis
Menurutnya, beko tersebut bekerja untuk perluasan jalan selebar 4 dan 5 meter untuk akses pergi ke kebun.
Warga telah minta izin pada keuchik, dan kita telah mengizinkan untuk perluasan jalan ke kebun," jelasnya.
Bahkan, kata Naharuddin, saat beko hendak membuka jalan, warga telah sepakat, bahwa hanya satu beko yang bisa bekerja.
Sedangkan beko lain tidak diperbolehkan.
Disinggung kehadiran beko untuk aktivitas tambang emas, kata Naharuddin, dirinya tidak mengetahuinya.
"Awalnya diminta untuk pekerjaan perluaasan jalan," ujarnya. (*)