Berita Banda Aceh
Hari Santri Nasional di Aceh akan Diperingati di Blangpadang, Kemenag Aceh dan DPDA Mulai Persiapan
Peringatan Hari Santri akan dilaksanakan secara kolaborasi antara Kanwil Kemenag Aceh dan Pemerintah Aceh melalui DPDA
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Peringatan Hari Santri akan dilaksanakan secara kolaborasi antara Kanwil Kemenag Aceh dan Pemerintah Aceh melalui DPDA
Hari Santri Nasional di Aceh akan Diperingati di Blangpadang, Kemenag Aceh dan DPDA Mulai Persiapan
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hari Santri Nasional setiap tahunnya jatuh pada 22 Oktober.
Aceh sendiri akan memperingati Hari Santri tahun ini pada 24 Oktober 2019 bertempat di Lapangan Blangpadang Banda Aceh.
Peringatan Hari Santri akan dilaksanakan secara kolaborasi antara Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh dan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh (DPDA).
Saat ini kedua lembaga itu sudah membentuk panitia bersama dalam rangka persiapan peringatan Hari Santri.
Jelang pelaksanaan, panitia bersama menggelar rapat perdana yang dipimpin dua pimpinan lembaga.
Keduanya Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H M Daud Pakeh dan Kadis Pendidikan Dayah Aceh, H Usamah Elmadny MM, di aula Kantor DPDA, Banda Aceh, Kamis (5/9/2019).
Dalam pertemuan itu, Daud Pakeh menyampaikan santri punya peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan berjasa terhadap bangsa ini.
"Begitu pula pendidikan pondok pesantren sudah ada sebelum negara merdeka, maka berbicara pondok pesantren (dayah) berarti berbicara tentang pendidikan asli Indonesia yang meliputi pendidikan di meunasah-meunasah dan rangkang," ujar Daud Pakeh
"Karenanya, sebagai penghargaan, peringatan Hari Santri harus dibuat sebaik dan semeriah mungkin," tambah Daud Pakeh.
Baca: PDIP Minta UU KPK Direvisi, Sebut Ada Penyalahgunaan Kekuasaan di KPK
Baca: DPRK Simeulue DiPTUN-kan, Ada Apa
Baca: Diejek Farhat Abbas Bau Pesing, Hotman Paris Minta Kesaksian Vanessa Angel: Harum Gak Gue

Daud Pakeh juga menyampaikan saat ini sudah banyak alumni pondok pesantren berada di birokrasi.
"Hal ini menunjukkan bahwa alumni pesantren punya kualitas dan siap bersaing di era global, sebenarnya dari dulu pesantren sudah memiliki kualitas dan ini harus kita pertahankan," kata Daud Pakeh.
Menurutnya, peringatan tahun ini kita juga ingin melibatkan TNI dan Polri.
"Nanti pihak TNI dan Polri dapat berperan dalam menjemput atau membawa santri dari dayah-dayah ke lokasi upacara misalnya. Jadi kebersamaan kita terasa lebih kuat dan santri dayah pun dapat mengenal lebih dekat dengan perangkat negara," jelasnya.
Dikatakannya, merujuk sejarah, Pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy'ari menyerukan imbauan kepada para santri untuk berjuang demi Tanah Air yang disebut "Resolusi Jihad".
"Resolusi itu disampaikan kepada pemerintah dan umat Islam Indonesia untuk membela dan mempertahankan kemerdekaan bangsa. Hasilnya, resolusi ini membawa pengaruh yang besar terhadap perjuangan bangsa," jelas Daud Pakeh.
Sementara Kadis Pendidikan Dayah Aceh, Usamah Elmadny, menyampaikan terus berkoordinasi terutama dengan Kemenag Aceh.
"Hasil sharing dan masukan dari Bapak Kakanwil, hari ini kita dapat duduk bersama dan mengakomodir untuk sebuah agenda penting, yaitu hari santri, semua dapat kita lakukan karena kebersamaan yang telah terbangun selama ini," ucap Usamah Elmadny.
Usamah berharap peringatan hari santri tahun ini di Aceh mesti tampil beda.
"Di bumi Serambi Mekkah, nuansa santri sangat kental, makanya persiapan untuk hari peringatannya pun perlu kita lakukan dengan maksimal sejak sekarang," sebutnya.
Peringatan hari santri 2019 mengangkat tema "Dari Pondok Pesantren untuk Perdamaian Dunia," ditargetkan akan diikuti 2.000 lebih santri Aceh.
Penetapan hari Santri dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015 dan Hari Santri menjadi milik umat Islam Indonesia secara keseluruhan. (*)