Seorang Santri Ditusuk Orang Bertato, Korban Tewas Saat Menunggu Ibunya
Santri yang masih berusia 17 tahun sedang menunggu kedatangan ibunya yang sedang dalam perjalanan dari Kalimantan untuk menemuinya.
Selama sekitar lima hingga enam tahun di pondok pesantren, Rozian dikenal sebagai santri yang penuh berprestasi.
Dia duduk di bangku kelas XII IPA, dan menonjol di bidang seni design grafis.
Salah satu hasil karyanya adalah saat mengikuti Event Ajang Remaja Berprestasi, Even tahunan tingkat nasional dengan panitia organisasi santri Husnul Khotimah.
"Sejak dari MTs (Madrasah Tsanawiyah setingkat SMP) di Husnul Khotimah. Anaknya patuh dan nurut banget. Dia selalu berangkat sekolah paling awal," tambah Sanwani.
Sanwani pun berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah setempat.
Pemerintah perlu meningkatkan kembali tingkat keamanan dan kenyamanan agar tidak ada lagi korban berikutnya.
"Pelajaran buat pemerintah daerah untuk menjaga keamanan wilayahnya sebab tugas pemerintah daerah adalah menjaga keamanan dan kenyamanan warganya," kata Sanwani.
Baca: Driver Taksi Online Tewas Ditembak Oknum TNI, Mobil Dibawa Kabur, Jenazah Dibuang di Tol
Baca: Bisa Dimulai Besok, Simak Tata Cara Serta Niat Puasa Tasua & Puasa Asyura 10 Muharram 1441 H
Baca: Polsek Ciptakan Biogas dari Kotoran Lembu, Sukses Setelah Enam Kali Gagal
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Tragis Rozian, Santri yang Tewas Ditusuk Saat Menunggu Ibunya..."
Penulis : Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon