Sosok

Warga Kaltim Bikin Replika Monas, Ini Sosok Penyumbang 28 Kg Emas untuk Puncak Monas di Jakarta

Bukan untuk menebas pemberontakan atau kembalinya para kompeni, tapi memperbaiki ekonomi Indonesia yang saat itu rusak parah.

Editor: Amirullah
(KOMPAS.com-Twitter/@simpsura-instagram/uncle_syaf)
Reprika Monas di Kalimantan Timur, Teuku Markam dan Tugu Monas di Jakarta 

Teuku Markam hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 4 SR (Sekolah Rakyat).

Sejak kecil, Teuku Markam sudah menjadi yatim piatu.

Saat berusia 9 tahun, sang ayah Teuku Marhaban meninggal dunia. Sedangkan ibunya telah lebih dulu meninggal.

Teuku Markam Biografiku.com via Warta Kota

Teuku Markam kemudian diasuh oleh kakaknya, Cut Nyak Putroe.

Dalam perjalanan hidup, Teuku Markam terlibat dalam pembangunan infrastruktur di Aceh dan Jawa Barat yang didanai oleh Bank Dunia.

Teuku Markan diketahui sebagai jebolan militer, tapi perjuangannya sama sekali jauh dari area itu.

Ia justru terjun ke dunia bisnis dan mendirikan PT. Karkam dan banyak berjasa dalam pembangunan Indonesia.

Teuku Markam berjuang melalui hartanya yang berlimpah dan sumbangsihnya sangat bermanfaat bagi bangsa.

Bung Karno sendiri sangat berterima kasih atas apa yang telah dilakukan Teuku Markam.

Meski berjuang sedemikian keras untuk Indonesia, pada akhirnya Teuku Markam justru terhina oleh bangsanya sendiri.

Melansir dari Warta Kota, berikut fakta tentang Teuku Markam yang belum pernah diungkap.

1. Teuku Markam Pernah Jadi Orang Terkaya di Indonesia

Pada awal kemerdekaan, tak banyak orang Indonesia kepikiran untuk menggeluti bisnis sebagai profesi.

Kebanyakan orang masih cenderung pasif untuk masalah ekonomi.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved