Berita Gayo Lues
Bupati Galus Peusijuek Santri Ponpes Raudatul Qur'an, Program Karantina 1.000 Calon Hafiz
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Galus berserta jajaran unsur muspida plus dan para kepala dinas badan dan kantor.
Penulis: Rasidan | Editor: Yusmadi
Laporan Rasidan | Gayo Lues
SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Bupati Gayo Lues (Galus) M Amru didampingi sejumlah pimpinan pondok pesantren (Ponpes) mempeusijuek para santri dan santriwati Ponpes Raudatul Qur'an di Desa Kong Paluh, Kecamatan Kutapanjang, Kabupaten Galus, Selasa (10/9/2019).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Bupati Galus berserta jajaran unsur muspida plus dan para kepala dinas badan dan kantor.
Selain itu hadir juga para wali santri dan sejumlah pimpinan Ponpes di kabupaten itu.
Kegiatan peusijuek para santri merupakan bagian dari karantina 1.000 calon hafiz.
Bupati Galus M Amru, mengatakan, kegiatan mempeusijuek para santri merupakan rangkaian dari karantina 1.000 hafiz yang dilakukan Pemkab melalui Dinas Syariat Islam selama 3 bulan yang dilakukan di 9 ponpes di kabupaten itu.
Bahkan saat ini di kabupaten itu sudah banyak berdiri yayasan ponpes di setiap kecamatan.
"Pimpinan ponpes tidak boleh cengeng, kalau gagal dalam membina program atau gagal mengajukan program ke pemerintah, begitu juga dengan santri dan manajemen pesantren harus dibina dan dikelola dengan baik," sebut Amru.
Bupati mengatakan, santri yang dipeusijuek harus menjadi contoh yang baik di tengah-tengah masyarakat.
Disamping harus menjaga nama baik santri, kemudian santri juga harus mengajak orang tuanya untuk shalat berjamaah.
Baca: BREAKING NEWS - Diduga Milik Maling, Warga Bakar Mobil di Aceh Barat
Baca: Dihargai Fantastis di China, Undur-Undur Sebagai Obat Tradisional Punya Banyak Khasiat
Baca: Bupati Aceh Timur Kerahkan Beko untuk Rapikan TPA
"Semoga kedepan Galus lahir ribuan hafiz dan bisa dilakukan penegakan syariat islam secara kaffah di kabupaten itu," sebut.
Pimpinan Ponpes Raudatul Qur'an, Martunis alias Organik didampingi Ketua Panitia, Said Ahmad, kepada Serambinews.com mengatakan, saat ini di Ponpes tersebut jumlah santrinya baru mencapai 90 orang yakni 30 orang santri (laki-laki) dan 60 orang santriwati.
"Ponpes itu didirikan pada 25 April 2018 lalu yang diawali oleh tiga santri yang dipimpin oleh Martunis alias Organik yang berlatar belakang lahir dari mantan kombatan GAM, di pesantren tersebut selain fokus dengan hafiz dan ilmu agama juga menerapkan madrasah untuk ilmu umum," sebutnya. (*)