Breaking News

BJ Habibie Meninggal

Ternyata BJ Habibie Pernah Dukung Potong Tangan Koruptor di Aceh, Begini Ceritanya

Ternyata ada hal lain yang didukung oleh Habibie meski sampai kini belum terwujud, yaitu potong tangan untuk koruptor di Aceh

Penulis: Muhammad Hadi | Editor: Muhammad Hadi
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN VIA KOMPAS.COM
FOTO DOKUMENTASI. Presiden ketiga RI BJ Habibie melambaikan tangan saat akan menghadiri Sidang Tahunan MPR Tahun 2015 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2015). 

Ternyata BJ Habibie juga mendukung hukum potong tangan bagi koruptor diterapkan di Aceh.

SERAMBINEWS.COM - Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie meninggal dunia pada, Rabu 11 September 2019, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta.

Banyak jasa-jasa BJ Habibie untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bahkan untuk Aceh juga sangat berjasa karena mencabut status Daerah Operasi Militer (DOM) yang sempat membuat rakyat menderita.

Ternyata ada hal lain yang didukung oleh Habibie meski sampai kini belum terwujud, yaitu potong tangan untuk koruptor di Aceh. 

Dukungan BJ Habibie ini pernah diberitakan Harian Serambi Indonesia pada tahun 2016.

Baca: Kisah BJ Habibie - Ahli Pesawat di Jerman, Diminta Soeharto Untuk Pulang, 517 Hari Jadi Presiden

Mantan Presiden RI, Bacharuddin Jusuf (BJ), mendukung usulan sanksi potong tangan bagi para koruptor di Aceh.

Bentuk dukungan yang diberikannya dengan cara menandatangi risalah penelitian tentang pidana potong tangan bagi koruptor yang dilakukan oleh Ketua Lembaga Konsultasi dan Mediasi Bersama (LKMB), Muchsin Bani Amin (70).

Muchsin Bani Amin kepada Serambinews.com, Selasa (12/1/2016), menjelaskan, penelitian tersebut sudah dilakukannya sejak 2011.

Baca: Mimpi BJ Habibie yang Belum Terwujud, Terbangkan Pesawat N-250 dan R-80 Buatan Sendiri

Selama itu pula dia melakukan jajak pendapat terhadap 400 tokoh lokal dan nasional, salah satunya BJ Habibie.

“Saya langsung mendatangi kediaman Pak Habibie untuk meminta pendapat dan dukungannya,” kata pria asal Desa Padang Kasap, Kecamatan Plimbang, Bireuen ini.

Dukungan tersebut disampaikan para tokoh dan lembaga dalam bentuk tanda tangan langsung dan tertulis yang dia pilih secara acak.

Selama melakukan penelitian, Muchsin sudah menemui sekitar 150 tokoh dan beberapa lembaga di Aceh.

Sementara ditingkat nasional dirinya berhasil menjumpai 250 orang. Jajak pendapat tersebut juga diminta kepada semua pemuka agama di Indonesia.

“Sebanyak 400 koresponden saya telah mendukung hukuman potong tangan bagi koruptor.

Baca: Bintang Porno Ini Menyesal, Video Panas Hancurkan Hidupnya Hingga Diancam Bunuh ISIS

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved