Safwan Idris Ditembak
19 Tahun Misteri Pembunuhan Safwan Idris tak Terungkap, NGO HAM: Sketsa Wajah Pelaku Sempat Beredar
Catatan Koalisi NGO HAM Aceh, usaha menemukan pembunuh Safwan Idris tidak hanya dilakukan oleh polisi saja, namun GAM juga melakukan hal yang sama.
Penulis: Subur Dani | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Subur Dani | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Koalisi NGO HAM Aceh, salah satu LSM mendorong pihak berwenang untuk mengusut tuntas kasus penembakan Prof Safwan Idris, Rektor IAIN Ar-Raniry (sekarang UIN) pada 16 September 2000 silam.
LSM ini mencatat, upaya pengungkapan kasus pembunuhan Safwan Idris telah dilakukan polisi sejak tahun 2000 mulai dari olah TKP sampai uji balistik terhadap proyektil yang menembus tubuh Rektor IAIN Ar-Raniry itu.
"Polda Aceh pada saat itu juga telah mengeluarkan sketsa wajah pembunuh Prof Safwan Idris berdasarkan keterangan para saksi mata termasuk keterangan istri korban," kata Zulfikar Muhammad, Direktur Koalisi NGO HAM Aceh kepada Serambinews.com, Senin (16/9/2019).
Baca: Saat Ditembak, Prof Safwan Idris tak Sempat Lihat Cucu Pertamanya Lahir, Diberi Nama Mirip Almarhum
Baca: Hari Ini 19 Tahun Lalu, Rektor UIN Ar Raniry Prof Safwan Idris Ditembak Dua Pria di Rumahnya
Baca: Mengenang Prof Safwan Idris, Sang Idola Rakyat Aceh
Catatan Koalisi NGO HAM Aceh, usaha menemukan pembunuh Safwan Idris tidak hanya dilakukan oleh polisi saja, namun GAM juga melakukan hal yang sama.
Panglima GAM wilayah Aceh Besar Ayah Muni, kata Zulfikar, dalam rekaman media yang dikumpulkan Koalisi NGO HAM menyatakan, telah memerintahkan seluruh intelijen GAM untuk mencari pembunuh Safwan Idris.
"Sampai Ayah Muni meninggal, tidak ada informasi sudah sejauh mana perkembangan upaya yang dilakukan GAM," kata Zulfikar.
Ketika itu, pernyataan belasungkawa dan rasa kehilangan yang sangat dalam hanya disampaikan oleh dua Panglima Wilayah GAM, yaitu Ayah Muni (Panglima Aceh Rayek) dan Darwis Jeunib (Panglima Prang Wilayah Batee Iliek).
"Yang waktu itu keduanya baru saja diangkat sebagai panglima wilayah," jelas Zulfikar.
Berita tentang ‘dugaan’ kelompok pelaku pembunuhan Safwan Idris, lanjut Zulfikar, kembali tersiar pada tahun 2003, tepatnya Minggu tanggal 22 Juni 2003 dalam acara ikrar kesetiaan NKRI di Abdya dengan Inspektur Upacara Pj Bupati Abdya Baharuddin, yang diikuti 23 ribu peserta upacara.
Dan pada Juni 2011, Irwandi Yusuf yang merupakan Gubernur Aceh kembali membuka tabir tragedi pembunuhan Safwan Idris.
Koalisi NGO HAM mencatat ini adalah pernyataan terbaru dalam mengumpulkan berbagai pernyataan terkait dugaan konspirasi pembunuhan Safwan Idris.
"Kelompok-kelompok yang bertikai di Aceh pada saat itu semua sudah angkat bicara, jadi tidak ada alasan bagi pihak kepolisian untuk tidak memerintahkan seluruh jajarannya segera mengejar pelaku pembunuh Rektor IAIN Ar-Raniry,” kata Zulfikar.
Hingga kini, polisi belum menemukan pelaku sekaligus aktor utama yang menembak Sang Profesor dari jarak dekat di rumahnya di Jalan Alkindi, Kopelma Darussalam, Banda Aceh, 19 tahun silam.
Kronologi