Breaking News

Berita Aceh Timur

Dari 6 Ribu Koperasi di Aceh, Hanya 69 Persen Aktif

“Hal ini menandakan masih ada koperasi yang perlu dibina dan didampingi agar usahanya berkembang dan maju,” jelas Dr Wildan.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM / SENI HENDRI
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Aceh, Dr Wildan, saat memberikan piagam perhargaan kepada koperasi berprestasi pada Harkopnas di Aceh Timur, Senin (16/9/2019). SERAMBINEWS.COM / SENI HENDRI 

“Hal ini menandakan masih ada koperasi yang perlu dibina dan didampingi agar usahanya berkembang dan maju,” jelas Dr Wildan.

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur 

SERAMBINEWS.COM, IDI – Dari sekitar 6 ribu koperasi di Aceh, hanya sekitar 69 persen koperasi yang aktif.

Hal itu, disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Aceh, Dr Wildan MPd, saat membuka Hari Koperasi ke-72 tingkat Provinsi di Aceh Timur, Senin (16/9/2019). 

“Hal ini menandakan masih ada koperasi yang perlu dibina dan didampingi agar usahanya berkembang dan maju,” jelas Dr Wildan.

Koperasi yang tidak aktif ini, lanjut Wildan, perlu dicari tahu penyebab mandeknya.

 "Setelah itu kita carikan solusinya agar dapat diaktifknya kembali,” jelas Dr Wildan.

Pemerintah Aceh bersama Dekopinwil, dan Dekopinda, jelas Wildan, akan terus melakukan pembinaan demi terwujudnya koperasi berkualitas dan mandiri.

Baca: Penanganan Pantai Wisata di Kuala Pesisir Nagan Raya Diusulkan Anggaran Rp 12 Miliar

Baca: MAA Bener Meriah Gelar Lomba Melengkan dan Syair Gayo

Baca: Babak Pertama, Persidi Aceh Timur Ungguli PSBL Langsa

Sementara, Wakil Ketua TP PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, mengatakan salah satu penyebab banyaknya koperasi mandeg di Aceh karena terkendala modal. 

“Apalagi dari pusat saat ini tidak lagi ada bantuan modal untuk koperasi.

Tapi dari daerah masih memungkinkan untuk membantuanya,” ungkap Dyah.

Dyah, mengatakan sebagai Wakil Ketua TP PKK Aceh, pihaknya tidak hanya melakukan pembinaan di bidang PAUD.

Tapi juga melakukan pembinaan kepada para pengrajin di bawah binaan Dekranasda, dan Diskop UKM.

“Ke depan kita akan sandingkan penjualan produk unggulan daerah suau daerah itu dengan hasil kerajinan tangan sehingga kerajinan tangan masyarakat juga memiliki pasar,” jelas Dyah. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved