Pendemo Teteskan Air Mata, Terkenang Orang Tua Saat Teatrikal di Kampus STAIN

Aksi demo mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh Barat diwarnai tetesan air mata

Editor: bakri
SERAMBI/RIZWAN
Mahasiswa STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh Barat berunjuk rasa untuk menuntut kejelasan lokasi dan jadwal kuliah mereka di kampus setempat, Rabu (18/9/2019). 

MEULABOH - Aksi demo mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh Barat diwarnai tetesan air mata dari peserta aksi ketika menyaksikan teatrikal dalam unjuk rasa di kampus setempat, Rabu (18/9). Mahasiswa menuntut kejelasan lokasi dan jadwal kuliah mereka kepada pihak kampus, lantaran masa perkuliahan semester ganjil 2019 yang semestinya sudah dimulai sejak 12 September lalu, namun hingga kini justru belum ada kepastian.

Saat teatrikal, sejumlah pendemo memperagakan bagaimana orang tua mereka yang rata-rata miskin harus bekerja keras membanting tulang untuk membiayai anaknya kuliah. Sontak saja, semua mahasiswa yang mengikuti aksi demo itu menagis sedih menyaksikan teatrikal tersebut karena terkenang orang tua masing-masing.

Selain aksi teatrikal, demo mahasiswa STAIN itu juga diwarnai pembacaan puisi sindiran kepada pihak kampus. Sindiran tersebut merupakan bentuk kekecewaan mahasiswa karena hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak kampus terkait jadwal perkuliahan dan gedung mana yang digunakan, apakah pada lokasi selama ini atau gedung baru di Alue Penyareng, Kecamatan Meureubo yang jalan masuknya kini diblokir warga. Kecuali itu, peserta aksi juga secara bergantian menyampaikan orasi menggunakan pengeras suara serta membentangkan spanduk bertuliskan kekecewaan mereka terhadap pihak kampus.

Setelah menggelar teatrikal dan pembacaan puisi sindiran, puncak aksi demo mahasiswa yang dimulai sejak pukul 11.00 WIB, adalah penyegelan kampus oleh pendemo pada pukul 13.00 WIB. Aksi segel kampus dengan cara pemasangan spanduk tersebut mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dari Polres Aceh Barat.

Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) STAIN Tgk Dirundeng Meulaboh, Mukharuddin didampingi Koordinator Aksi, Safritar kepada wartawan mengatakan, mereka melancarkan aksi unjuk rasa itu karena selama ini tidak mendapat kejelasan terkait kapan kuliah perdana dimulai. “Pernah dijanjikan kuliah 9 September, lalu diundur ke 12 September, dan kembali diundur ke 13 September,” ujarnya. “Saat ini, kami mahasiswa butuh kejelasan terhadap jadwal kuliah,” tukas Muharuddin.

Menurutnya, selain jadwal, lokasi kuliah juga tidak ada kejelasan hingga sekarang, apakah masih di gedung lama tempat mereka demo itu atau pindah ke gedung baru di Alue Penyareng, Kecamatan Meureubo yang jalannya kini diblokir warga. Dampak tidak ada kejelasan jadwal dan lokasi kuliah itu, tandasnya, menyebabkan mahasiswa yang berasal dari daerah atau jauh di luar Meulaboh, bimbang dalam memilih lokasi kos-kosan. “Karena tidak ada kejelasan, untuk sementara waktu kampus ini kami segel,” tegasnya.

Tak cuma menyegel kampus, pengunjuk rasa juga mengancam akan mendirikan tenda tempat belajar di depan kampus STAIN jika tuntutan mereka terkait kepastian jadwal dan lokasi perkuliahan tidak bisa dipenuhi pihak kampus. “Bila masih tidak ada kejelasan dari pihak kampus, kami akan mendirikan tenda tempat belajar. Karena kami mahasiswa butuh pendidikan,” tandas Ketua Dema STAIN Tgk Dirundeng, Mukharuddin.

Kedatangan para mahasiswa yang melancarkan aksi demo di depan kampus STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Aceh Barat itu diterima Pembantu Ketua III STAIN, Dr Erizal bersama sejumlah dosen. Di hadapan mahasiswa, Dr Erizal mengungkapkan, ketua STAIN Tgk Dirundeng, Dr Inayatillah MAg tidak bisa hadir dan menerima aspirasi pendemo karena sedang menghadiri pertemuan di DPRK membahas mediasi dengan warga terkait penggunaan gedung baru di Alue Penyareng.(riz)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved