KKB Aceh
Masih Ada Anggota KKB di Bireuen, Sebaiknya Segera Menyerah
Hingga saat ini diperkirakan masih ada anggota KKB pimpinan almarhum AR (Abu Razak) sekitar 10 orang lebih di Bireuen
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Yusmadi
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Hingga saat ini diperkirakan masih ada anggota KKB pimpinan almarhum AR (Abu Razak) berkisar 10 orang lebih di kawasan Kabupaten Bireuen.
Hal itu disampaikan Kapolres Bireuen, AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi yang didampingi Kasat Reskrim Iptu Rezki Kholoddinsyah SIK dalam jumpa pers di Mapolres Bireuen, Jumat (20/09/2019).
Kapolres mengatakan, perkiraan saat ini masih ada anggota KKB di Bireuen sekitar 10 orang lebih, mereka diperkiraan masih memiliki senjata baik laras panjang maupun pendek.
Diharapkan kepada anggota KKB untuk segera menyerahkan diri ke Polres Bireuen atau Polsek terdekat, menyerahkan diri bersama senjata api.
Baca: Dua Tongkat Rotan Serta Sainsaw dan Berbagai Barang Bukti Lainnya Disita dari KKB
Baca: Polisi Tahan Orang Tua yang Rantai Anaknya Bila tak Bawa Uang Setelah Mengemis
Baca: Ini Jejak Abu Razak, Pimpinan KKB yang Tewas dalam Kontak Tembak di Pidie Jaya
Baca: Jasad Dua Anggota KKB Masih Berada di Kamar Mayat RSUD Sigli, Dijaga Ketat Polisi
“Ada satu orang sudah menyerahkan diri sebelum insiden di Tringgadeng dan membawa satu senjata api ikut diserahkan,” ujarnya sambil memperlihatan senjata laras panjang AK56 yang diserahkan tersebut.
Saat ini kata Kapolres, tim gabungan dari Polda Aceh, Polres Bireuen serta Polres Pidie terus menyelidiki keberadaan anggota KKB yang semakin meresahkan masyarakat, sebaiknya bagi yang terlibat anggota KKB untuk segera menyerah sebelum tertangkap aparat penegak hukum.
Dalam jumpa pers kemarin, Kapolres memperlihatkan beragam barang bukti yang mereka miliki mulai dari senjata api, bahan pakaian, bendera maupun alat bukti lainnya.
Aksi mereka selama ini kata Kapolres adalah melakukan pencurian dengan kekerasan dan sudah ada sejumlah laporan yang diterima Polres Bireuen.
"Jumlah korban yang melapor ada enam orang dengan angka kerugian mencapai Rp 195 juta sebagai hasil kejahatan sebulan terakhir," ujar Kapolres. (*)