Pusat Lelang 3 Kapal Ro-Ro Aceh, Untuk Penempatan Sabang, Singkil, dan Simeulue

Proses pelelangan pembuatan tiga unit kapal Roll on Roll (Ro-Ro) milik Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh dilakukan di Kantor Kementerian Perhubungan

Editor: bakri
SERAMBI/HERIANTO
Kabid Laut Dishub Aceh, Mahyus menyerahkan kontrak kepada rekanan dengan disaksikan pejabat Kemenhub usai penandatanganan kontrak kerja pengadaan tiga kapal Ro-Ro untuk Aceh di Kemenhub, Kamis (29/9). 

BANDA ACEH - Proses pelelangan pembuatan tiga unit kapal Roll on Roll (Ro-Ro) milik Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh dilakukan di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta. Kontrak pembuatan 3 unit kapal Ro-Ro tersebut resmi diteken dan diserahkan Dishub Aceh kepada rekanan pemenang tender, Kamis (19/9), di Kemenhub.

"Rencananya penandatangan kontrak pembuatan tiga unit kapal Ro-Ro ini akan dihadiri Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Tapi karena ada acara penting di Banda Aceh, akhirnya diwakili oleh Kepala Bidang Laut Dishub Aceh, Mahyus,” kata Kepala Dinas Perhubungan Aceh (Kadishub) Aceh, Ir Junaidi di sela-sela sidang paripurna penyampaian Nota Keuangan RAPBA 2020 di Gedung DPRA, Kamis kemarin.

Junaidi menjelaskan, tender ketiga kapal Ro-Ro tersebut sengaja dilakukan Kemenhub karena perusahaan pembuatan kapal banyak berada di Pulau Jawa. “Sedangkan di Aceh belum ada perusahaan pembuat kapal Ro-Ro sehingga lelangnya dilakukan di pusat. Pemerintah Aceh mengucapkan terima kasih kepada Kemenhub yang sudah memfasilitasi lelang tiga unit pengadaan kapal Ro-Ro Aceh tersebut,” ucapnya.

Pembangunan ketiga kapal Ro-Ro itu, beber Kadishub, menggunakan sistem kontrak multiyears atau tahun jamak. Namun begitu, tukasnya, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menginginkan kapal itu sudah rampung dibangun dalam dua tahun saja, sehingga pada tahun ketiga sudah bisa dioperasikan.

“Setelah selesai nanti, ketiga kapal Ro-Ro ini akan ditempatkan di tiga lokasi. Pertama untuk rute pelayaran Ulee Lheue (Banda Aceh)-Balohan (Sabang), di mana kapalnya berkapasitas 1.150 GT dengan jumlah penumpang di atas 400 orang. Untuk membangun kapal Ro-Ro ini dibutuhkan dana sekitar Rp 60 miliar. Tapi untuk tahun ini dialokasikan dulu senilai Rp 27 miliar,” sebut dia.

Kapal Ro-Ro kedua dengan kapasitas 1.300 GT dan penumpang 400 orang ditempatkan untuk melayari rute Sinabang (Simeulue) ke pantai barat Aceh. Anggaran untuk pembuatan kapal tersebut sekitar Rp 70 miliar dan tahun ini dialokasikan sebesar Rp 37,50 miliar. Sedangkan kapal Ro-Ro ketiga, terang Junaidi, akan melayani rute Singkil-Pulau Banyak dengan kapasitas 800 GT dengan jumlah penumpang sekitar 250-300 orang. “Kapal ketiga ini lebih kecil dari dua kapal Ro-Ro sebelumnya. Untuk membangunnya butuh dana Rp 40 miliar, namun pada tahun ini dialokasikan senilai Rp 18 miliar,” papar Kadishub.

Lebih lanjut, Kadishub Aceh,  Ir Junaidi mengungkapkan, tujuan dan sasaran dari program pembuatan tiga unit kapal Ro-Ro itu untuk memperkuat interkoneksi antarpulau di Aceh, sekaligus memperlancar arus transportasi barang dan penumpang, serta untuk membangkitkan industri pariwisata di daerah kepulauan. “Kalau transportasi ke daerah kepulauan di Aceh lancar dan angkutan lautnya bagus, maka minat wisatawan baik wisatawan asing dan lokal untuk pergi ke Sabang, Simeulue, dan Pulau Banyak, setiap tahunnya pasti akan terus akan bertambah,” ulasnya.(her) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved