Putri Pendiri Huawei Mulai Disidang di Pengadilan Kanada, AS Minta Dia Diektradisi karena Iran
Ini adalah sidang pembuktian atas tuduhan yang ditujukan kepada Meng Wanzhou, salah satu pejabat pada raksasa teknologi asal Cina, Huawei.
Meng telah menjadi tahanan rumah sejak Desember.
Baca: Kabar Terkini Kerusuhan di Wamena: 21 Orang Tewas, Warga Mengungsi hingga Ada Penyusup Bawa Senjata
Baca: Heboh Pria Berkumis Menyamar Jadi Wanita Bercadar di Masjid, Ajak Jamaah Putri Selfie Sambil Pelukan
Persidangan pada hari Senin kemarin sebagian besar berpusat di sekitar tim hukumnya meminta lebih banyak dokumen dari kantor jaksa agung.
Ini dalam upaya untuk menunjukkan kolusi antara otoritas Kanada dan Amerika dan bahwa penangkapan itu tidak patut.
Kantor jaksa agung berpendapat bahwa volume catatan telah disediakan dan pengacara Meng masih tidak dapat membuktikan tuduhan mereka.
Sidang ekstradisi akan dimulai pada Januari 2020, tetapi tim hukumnya menginginkan dokumen tambahan untuk mencoba membuktikan bahwa penangkapan itu merupakan penyalahgunaan proses.
Pada 16 September, kantor jaksa agung mengatakan pengacara Meng telah menerima dokumentasi yang cukup.
Namun, kantor jaksa agung berpendapat, tim hokum Meng telah gagal memberikan bukti bahwa perilaku CBSA atau RCMP itu kasar, atau bahwa Amerika Serikat berperilaku tidak patut.
Reaksi Cina
Penangkapan Meng Wanzhou oleh kepolisian Kanada memicu pertikaian diplomatik dengan China.
Para pejabat Cina mengungkapkan kemarahannya dan meminta pembebasannya segera.
Dampaknya termasuk penangkapan dua orang Kanada atas tuduhan spionase dan penolakan orang Cina untuk mengimpor produk pertanian dan daging dari Kanada.
Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Lu Kang, China menyatakan ketidakpuasan terhadap langkah Kanada.
"AS dan Kanada menyalahgunakan perjanjian ekstradisi bilateral untuk menerapkan tindakan pemaksaan yang sewenang-wenang terhadap warga China, melanggar hak dan kepentingan absah," katanya, dilansir Kompas.com Maret 2019.
"Ini merupakan insiden politik yang bengis," imbuhnya.
Lu menyatakan, China meminta Kanada untuk membebaskan Meng dan AS agar membatalkan surat perintah penangkapan dan permintaan ekstradisi.