Berita Bireuen

Perbaikan Rumah Rusak Korban Puting Beliung di Juli-Bireuen Ditangani Darurat, Berikut Caranya

Masyarakat membantu memperbaiki bagian yang rusak sebisa mungkin, agar bisa ditempati walaupun darurat. Setelah itu, disampaikan ke Dinsos Bireuen.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ YUSMANDIN IDRIS
Salah seorang korban angin puting beliung, Abdul Murad yang rumahnya rusak di Simpang Jaya, Juli, Bireuen. 

Masyarakat membantu memperbaiki bagian yang rusak sebisa mungkin, agar bisa ditempati walaupun darurat. Setelah itu, disampaikan ke Dinsos Bireuen.

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM,BIREUEN - Penanganan sementara untuk empat rumah rusak berat dan satu rusak ringan akibat angin kencang dan tertimpa pohon di Desa Simpang Jaya, Juli, Bireuen ditangani secara darurat.

Bentuk penanganan kata Rusli (43), selaku Sekdes setempat kepada Serambinews.com, Rabu (25/09/2019) dengan cara gotong royong.

Dijelaskan, tim dari Dinsos Bireuen serta camat sudah datang mengunjungi korban kebakaran dan membawa bantuan masa panik.

“Begitu kejadian dan informasi disampaikan ke camat, camat bersama Polsek dan lainnya langsung ke lokasi melihat secara dekat dan membawa bantuan masa panik,” ujarnya.

Baca: Anak Berprestasi Dapat Penghargaan, Diserahkan Oleh Wakil Wali Kota Langsa

Menyangkut penanganan rumah rusak, kata Rusli, untuk sementara hasil musyawarah perangkat desa dengan masyarakat ditangani dengan gotong royong.

Masyarakat membantu memperbaiki bagian yang rusak sebisa mungkin, agar bisa ditempati walaupun darurat.

Setelah itu, disampaikan ke Dinsos Bireuen.

Berharap mungkin ada bantuan lain yang dapat dikirim untuk meringankan korban rumah rusak yang diterjang angin puting beliung.

Disebutkan, penduduk Desa Simpang Jaya yang berjumlah 85 kepala keluarga atau 363 jiwa umumnya petani dan hidupnya sebagian besar di bawah kemiskinan.

Baca: Cegah Penyakit Akibat Kabut Asap, Polsek dan Puskesmas Pulau Banyak Aceh Singkil Bagi-bagi Masker

Dua korban rumah rusak yaitu, Khaidir dan Abdul Murad juga menempati rumah guru SD yang kosong.

sedangkan bangunan SD sudah terbakar saat konflik dan tidak dibangun lagi.

Selain itu, ada beberapa rumah lainnya kondisi tidak layak huni, juga memerlukan perhatian pemerintah.

Perangkat desa mengharapkan, adanya bentuk kepedulian pemerintah daerah terhadap warga miskin di desa itu.

Dengan membangun rumah layak huni bagi warga yang belum memiliki rumah
sendiri. (*)

Baca: Presiden AS Donald Trump Terancam Dilengserkan, Begini Responnya dan Awal Mula Masalah

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved