Haris Azhar Soroti Mahasiswa yang Disweeping di Restoran: Apa Makan Sudah Dilarang di Republik Ini?
Dalam pemaparannya, Moeldoko mengatakan bahwa aksi demo bukanlah sesuatu yang haram bagi pemerintah.
Moeldoko menggambarkan situasi tersebut juga dialami aparat kepolisian.
"Aparat juga manusia bung!" ujar Moeldoko.
Moeldoko menerangkan situasi seperti itulah yang mengakibatkan gesekan antara mahasiswa dan aparat.
Kemudian Najwa Sihab sebagai pemandu acara memberikan kesempatan Direktur Eksekutif Lokataru untuk menanggapi.
Baca: Update Kondisi Papua Hari Ini, Korban Tewas Jadi 32 Orang, Satu Diantaranya Dokter, 5.000 Mengungsi
Baca: Seorang Dosen Pergoki Suaminya Berduaan dengan SPG Rokok di Kamar, Berikut Kronologisnya
Baca: Dampak Gempa Ambon: Warga Lari ke Gunung, Jembatan hingga Jalan Pelabuhan Retak, Ini Video & Fotonya
Alasan yang disampaikan Moeldoko terkait kondisi psikologis demonstran yang dapat berubah diterima oleh Direktur Eksekutif Lokataru, Hariz Azhar.
"Saya terima 100 persen masukan dari Pak Moeldoko, bacaan normatifnya tadi secara psikologi," Kata Hariz.
Namun ada hal yang tidak bisa diterima oleh Haris Azhar mengenai peristiwa sweeping yang dilakukan oleh aparat.
Terutama soal mahasiswa yang terkena sweeping saat sedang berada di rumah makan.
"Mereka (Mahasiswa) itu lagi daerah Benhil (Bendungan Hilir), ada yang di rumah makan, saya dapat videonya sweeping ke dalam (rumah makan)," kata Hariz Azhar.
Peristiwa sweeping seperti itu sangat disayangkan oleh Haris Azhar.
Kemudian ia mempertanyakan, apakah mahasiswa makan itu dilarang sehingga harus ikut disweeping.
"Apakah makan sudah dilarang pada jam tersebut di republik ini?" tanya Haris.
Ia juga menyayangkan adanya informasi, para demonstran yang ditangkap dan dipukuli oleh pihak kepolisian.
Sementara Moeldoko, tampak menyimak apa yang disampaikan oleh Haris Azhar.
Moeldoko tampak mengangguk-anggukkan kepalanya tanda menyimak apa yang disampaikan.