Warga Angkut Pupuk Tengah Malam, Ramai-ramai Kembalikan NPK Phonska ke Rumah Mantan Keuchik
Rumah Zul Helmi (60), mantan keuchik Gampong Ladang Tuha I, Kecamatan Lembah Sabil, Aceh Barat Daya
BLANGPIDIE - Rumah Zul Helmi (60), mantan keuchik Gampong Ladang Tuha I, Kecamatan Lembah Sabil, Aceh Barat Daya pada Selasa (24/9) malam, dikabarkan 'digeruduk’ seratusan warga setempat yang berdatangan dengan becak dan sepeda motor. Kehadiran warga di tengah malam tersebut ternyata untuk mengembalikan pupuk bantuan yang dulu disalurkan kepada mereka. Bukan saja rumah Zul Helmi, rumah Banta Saidi (57) yang merupakan mantan bendahara Gampong Ladang Tuha I juga 'diserbu’ warga untuk mengembalikan pupuk bantuan jenis NPK Phonska.
Informasi yang diperoleh Serambi, Kamis (26/9), menyebutkan, aksi warga penerima bantuan yang secara beramai-ramai mengangkut pupuk tengah malam ke rumah mantan keuchik itu diduga buntut adanya ketidaksenangan sejumlah warga dengan kepemimpinan Zul Helmi saat dia menjabat sebagai Keuchik Ladang Tuha I. Puncaknya, mereka kompak mengembalikan pupuk bantuan yang disalurkan mantan keuchik itu beberapa bulan lalu.
Ratusaan sak pupuk bantuan jenis NPK Phonska tersebut dulunya dibeli Zul Helmi dengan memakai dana desa. "Benar informasi itu, kejadiannya tengah malam kemarin. Bahkan pupuk itu masih ada di depan rumah mantan keuchik tersebut," ujar salah seorang warga setempat.
Mantan keuchik Ladang Tuha I, Zul Helmi saat dikonfirmasi Serambi, Kamis (26/9) kemarin, membenarkan, bahwa rumahnya didatangi seratusan warga dengan mengangkut pupuk NPK Phonska nonsubsidi pada Selasa (24/9) malam sekira pukul 23.00 WIB. "Iya, kejadiannya Selasa malam. Mereka datang menggunakan becak dan honda (sepeda motor-red)," ujar Zul Helmi.
Helmi mengaku, dirinya tidak mengetahui pasti apa penyebab rumahnya dan rumah Banta Saidi selaku mantan bendahara Gampong Ladang Tuha I 'digeruduk’ oleh ratusan warga dengan membawa pupuk bantuan yang telah dibagikannya beberapa bulan lalu. "Tidak tahu karena pupuk itu sudah lama saya bagikan sebelum masa jabatan berakhir. Jabatan saya berakhir 30 Agustus lalu, sekarang saja 26 September, kan sudah lama," ungkapnya.
Ia menerangkan, anggaran pembelian pupuk NPK Phonska nonsubsidi itu bersumber dari dana desa sebesar Rp 80 juta atau Rp 68 juta setelah dipotong pajak. "Kasus ini sudah kami laporkan ke Polres Abdya. Kemarin (Rabu-red), kami masih trauma, makanya kami lapor hari ini (Kamis-red)," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Zulfitriadi SH saat dikonfirmasi Serambi, Kamis (26/9), membenarkan, bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait kasus adanya seratusan warga yang beramai-ramai ‘menyerbu’ rumah Zul Helmi, mantan keuchik Ladang Tuha I, Kecamatan Lembah Sabil untuk mengembalikan pupuk bantuan jenis NPK Phonska yang dibagikan beberapa bulan lalu. "Iya benar, sudah kita terima. Insya Allah, laporan ini akan kita tindaklanjuti," ujar Kasat Reskrim Polres Abdya, Iptu Zulfitriadi singkat.(c50)