Berita Pidie

Resah Tanaman Padi Dipanen Gajah, Ratusan Warga Geumpang Pidie Begadang Malam di Sawah

Petani sangat resah jika tanaman padi yang akan panen satu minggu lagi, ternyata dipanen kawanan gajah liar

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Warga Pucok, Kecanatan Geumpang, Pidie, Jumat (27/9/2019), begadang malam untuk menghalau gajah yang mengganggu tanaman padi siap panen 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Ratusan warga Gampong Pucok, Kecamatan Geumpang, Pidie begadang malam untuk mengusir kawanan gajah liar dari tanaman padi siap panen.

Petani sangat resah jika tanaman padi yang akan panen satu minggu lagi, ternyata dipanen kawanan gajah liar.

Warga sejak dua minggu terakhir rutin begadang menjaga padi dari serangan kawanan satwa langka tersebut.

"Gangguan kawanan gajah liar sejak dua minggu terakhir ini semakin meresahkan petani.

Baca: Tersangka Penikam Sangat Meresahkan Warga di Bireuen, Ancam Orang Tua Saat Minta Uang Beli Narkoba

Puluhan hektare padi yang siap panen satu minggu lagi di Gampong Pucok Geumpang menjadi incaran binatang berbadan besar tersebut," jelas Keuchik Pucok, Kecamatan Geumpang, Tgk Samsuar, kepada Serambinews, Sabtu (28/9/2019).

Ia menyebutkan, menghalau kawanan gajah liar, ratusan warga dikerahkan untuk menjaga padi. Warga membakar mercon. 

Pengggunaan mercon dalam mengusir gajah berkeliaran terpaut satu kilometer.

"Penggunaan mercon tidak efektif karena kawanan gajah liar itu kembali lagi ketika bunyi mercon hilang," ujarnya.

Baca: Polda Aceh Kerahkan 848 Personel Untuk Amankan Pelantikan Anggota DPRA

Kata Tgk Samsuar, sejak dua minggu ini warga Gampong Pucok yang berjumlah 363 kepala keluarga (KK) pada pukul 17.00 WIB, mulai menjaga sawah yang padinya siap dipanen.

Saat jarum jam menujukan pukul 22.00 WIB, ratusan warga telah berkumpul di dekat sawah untuk mengusir kawanan gajah.

Kawanan gajah sekitar lima ekor itu berpindah dari Gampong Pucok dan Leupu, Kecamatan Geumpang.

"Tapi, kami pantau gajah dewasa itu lebih banyak bertahan di dekat areal sawah Gampong Pucok karena sasaran tanaman padi," sebutnya.

Baca: Fenomena Langka Terjadi Setelah Gempa di Pulau Ambon, Muncul Banyak Lubang, Ini Penjelasan BMKG

Ia menambahkan, warga sudah habis cara mengusir kawanan gajah, hingga timbul niat mencelakakan satwa dilindungi negara.

Gangguan gajah liar sudah sangat menzalimi petani.

"Pemerintah jangan jadi penonton, tapi harus turun tangan untuk menghalau gajah ke habitatnya," kata Tgk Samsuar. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved