Sidang Umum PBB

Simak Pidato Erdogan di Sidang Umum PBB, Mulai Isu Regional, Palestina, Hingga diplomasi Turki

Erdogan menyampaikan pidato yang mendapatkan cukup perhatian publik global pada sidang ke-74 Majelis Umum PBB.

Editor: Taufik Hidayat

Jelas bahwa hari ini, baik hak maupun tanggung jawab tidak dibagikan dengan tepat.

Padahal, ketidakadilan menghasilkan ketidakstabilan, perebutan kekuasaan, krisis dan pemborosan.

Organisasi tempat kita berkumpul hari ini sebenarnya didirikan setelah Perang Dunia II dengan tujuan menghapus ketidakadilan.

Komunitas internasional secara bertahap kehilangan kemampuannya menemukan solusi berkelanjutan untuk tantangan seperti terorisme, kelaparan, kesengsaraan, dan perubahan iklim, yang mengancam masa depan kita sendiri.

Majelis Umum PBB ini memilih tema yang tepat untuk sesi ke-74 ini, yaitu "Menguatkan upaya multilateral untuk pengentasan kemiskinan, pendidikan berkualitas, perubahan iklim dan inklusi.”

Tidak dapat diterima bahwa satu bagian dunia hidup dalam kemewahan dan menikmati manfaat kemakmuran, sementara orang-orang di bagian lain menderita kemiskinan, kesengsaraan, dan buta huruf.

Tapi, yang terpenting adalah apa yang bisa kita raih bersama.

Jika di satu bagian dunia manusia hidup dalam kemewahan dan menikmati kemakmuran sementara di bagian lain orang-orang menderita kemiskinan, kesengsaraan, dan buta huruf, itu tidak dapat diterima.

Sangat menyakitkan melihat sebagian kecil orang-orang yang beruntung di dunia ini sedang membahas teknologi digital, robot, kecerdasan buatan dan obesitas, namun lebih dari dua miliar orang hidup di bawah garis kemiskinan dan satu miliar orang menderita kelaparan.

Kita tidak dapat kembali ke kenyataan bahwa jika kita semua tidak aman, tidak ada dari kita yang akan aman.

Selama bertahun-tahun, saya telah mengatakan dari mimbar ini bahwa kita tidak bisa meninggalkan nasib manusia pada kebijaksanaan segelintir negara.

Hari ini saya menekankan sekali lagi bahwa DUNIA LEBIH BESAR DARI LIMA.

Sudah lama kita tidak mengubah mentalitas, institusi, dan aturan kita saat ini.

Ketidaksetaraan antara negara-negara pemilik senjata nuklir dan negara-negara non-senjata nuklir sendiri cukup untuk merusak keseimbangan global.

Kita sama seperti orang lain, menyadari bahwa senjata pemusnah massal digunakan sebagai pengungkit dalam setiap krisis alih-alih penghapusan totalnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved