Pelantikan DPRA
Darwati dan Falevi Salam Komando Sambil Tersenyum Saat Pelantikan sebagai Anggota DPRA
Menariknya, saat nama mereka dipanggil untuk dilantik, Darwati berdiri bersisian dengan Falevi. Bahkan keduanya sempat melakukan salam komando
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Mursal Ismail
Menariknya, saat nama mereka dipanggil untuk dilantik, Darwati berdiri bersisian dengan Falevi. Bahkan keduanya sempat melakukan salam komando
Darwati dan Falevi Salam Komando Sambil Tersenyum Saat Pelantikan sebagai Anggota DPRA
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kisruh di internal Partai Nanggroe Aceh (PNA) belum berakhir dan sekarang berujung pada dualisme kepengurusan antara PNA kubu Samsul Bahri alias Tiyong dan PNA kubu Irwandi Yusuf.
Saking panasnya pertarungan di kedua kubu, sampai-sampai Irwandi Yusuf menyurati DPRA yang meminta agar tidak melantik dua anggota DPRA dari PNA, yaitu Samsul Bahri alias Tiyong dan M Rizal Falevi Kirani.
Surat itu disampaikan dua hari sebelum pelantikan dilaksanakan, Senin (30/9/2019).
Alasannya, kedua nama tersebut sudah dipecat dari kepengurusan partai.
Di sisi lain, Tiyong sendiri saat ini sudah ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP PNA melakui kongres luar biasa (KLB) di Bireuen beberapa waktu lalu.
Baca: Mahasiswa Orasi soal Debu
Baca: Puting Beliung Terjang Aceh Barat, Seng Kantor KPP yang Beterbangan Dikumpulkan
Baca: Pelaku Penikaman di Bireuen Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara, Ini Pasal yang Menjeratnya
Nyatanya, surat Irwandi tersebut tidak langsung diproses oleh Sekretariat Dewan karena belum ada keputusan dari KIP Aceh.
Tiyong dan Falevi tetap dilantik hari ini bersama dengan Darwati A Gani.
Seperti diketahui pada Pemilu 2019, PNA berhasil mengirim enam kadernya ke DPRA. Tiga diantaranya Darwati, Falevi, dan Tiyong.
Darwati lolos dari daerah pemilihan (dapil) I (Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang), Falevi dari dapil II (Pidie-Pidie Jaya), dan Tiyong dari dapil III (Bireuen).
Menariknya, saat nama mereka dipanggil untuk dilantik, Darwati berdiri bersisian dengan Falevi.
Bahkan keduanya sempat melakukan salam komando sambil tersenyum lebar.
Keduanya juga sempat berbicara singkat yang tidak diketahui isinya.
Kondisi itu seakan menapik polemik yang sedang dihadapi keduanya.
Aksi mereka disambut tepuk tangan oleh tamu undangan.
Akankah konflik internal PNA berlanjut setelah pelantikan anggota DPRA? (*)