Penyuluh Pertanian di Bireuen Masih Kurang, Kebutuhannya Masih Lebih Banyak Dibanding yang Sudah Ada

Meski ada tambahan 71 ASN sebagai PPL, namun jumlah kebutuhan PPL masih kurang dibanding luas lahan pertanian dan jumlah desa di Bireuen.

Penyuluh Pertanian di Bireuen Masih Kurang, Kebutuhannya Masih Lebih Banyak Dibanding yang Sudah Ada

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Beberapa hari lalu Bupati Bireuen melakukan pengambilan sumpah 400 Aparatur Sipil Negara (ASN), di aula lama Sekdakab Bireuen.

Dari jumlah tersebut 71 di antaranya adalah Tenaga Harian Lepas (THL) Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL)
yang lulus sebagai ASN di Bireuen.

Kepala Dinas Pertanian Bireuen, M Nasir SP MSM, mengaku meski ada tambahan 71 ASN sebagai PPL, namun jumlah kebutuhan PPL masih kurang dibanding luas lahan pertanian dan jumlah desa di Bireuen.

Saat ini katanya, jumlah PPL yang sudah diangkat menjadi ASN sebelumnya 200 orang lebih ditambah 71 orang.

Mereka THL yang diangkat menjadi ASN dan diambil sumpah beberapa hari lalu sudah bertugas minimal 6 tahun lalu dan wilayah tugas sudah ditetapkan sejak lama.

Tinggal melanjutkan dengan status baru sebagai pegawai negeri.

“Mereka sudah ada tempat tugasnya sejak lama,” kata M Nasir kepada Serambinews.com, Senin (30/9/2019). 

Baca: 15 Tahun Jadi Anggota DPR, Ini Jumlah Uang Pensiun Fahri Hamzah dan Anggota Dewan Lainnya

Baca: AJI Banda Aceh Desak Kapolda Tangkap Pelaku Pembakaran Rumah Wartawan di Agara

Baca: Ababil FC Maju ke Semi Final Turnamen Pemuda Padang Sikabu Abdya, Ditantang RAS Kuta Tinggi

Nasir menyebutkan selama ini seorang PPL bertugas di dua atau tiga desa, sehingga tidak maksimal membimbing petani maupun kunjungan ke lapangan.

Padahal idealnya dan sesuai program pemerintah memaksimalkan sektor pertanian terutama petani padi, kata Nasir maka kebutuhan PPL diharapkan dalam satu desa satu orang.

Adapun di Bireuen  609 desa. Sedangkan PPL yang sudah ada hanya 271 orang lebih. 

Menjawab Serambinews.com langkah yang akan dilakukan dinasnya, M Nasir menyebutkan, pihaknya mengirim data lengkap jumlah kebutuhan PPL ke pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. 

Selain itu, juga mengirim data pendukung luas sektor pertanian utamanya luas sawah mulai dari sawah irigasi teknis,
irigasi nonteknis, maupun luas sawah tadah hujan.

Data sementara luas sawah irigasi teknis mencapai 21 ribu hektare lebih ditambah sawah tadah hujan maupun lahan kering yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. (*)