Senayan: Ikhtiar HRD untuk Dayah dan Rakyat Aceh

Lembaga pendidikan dayah, di Aceh menjadi salah satu titik perhatian H. Ruslan M. Daud yang akrab disapa HRD, pendatang baru di Senayan, anggota ...

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/FERIZAL HASAN
H Ruslan M Daud. 

Senayan: Ikhtiar HRD untuk Dayah dan Rakyat Aceh

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Lembaga pendidikan dayah, di Aceh menjadi salah satu titik perhatian H. Ruslan M. Daud yang akrab disapa HRD, pendatang baru di Senayan, anggota DPR RI dari Dapil Aceh 2, periode 2019-2024. Dia diutus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sejarah baru Aceh, PKB berhasil mengirimkan dua wakilnya ke Senayan, HRD dari Dapil Aceh 2 dan Irmawan dari Dapil Aceh 1.

HRD adalah alumni Ma'hadal Ulum Diniyyah Islamiyyah Mesjid Raya (MUDI Mesra) Samalanga Bireuen. Lahir di Samalanga 11 Mei 1970.

HRD menyebutkan, dayah atau pesantren di Jawa, menemukan momentumnya untuk berkembang lebih pesat dan kompetitif di masa depan, menyusul disahkannya UU Pesantren dalam Paripurna DPR RI pada 24 September 2019 lalu.

“UU Pesantren yang diinisiasi fraksi PKB merupakan jawaban atas perjuangan panjang para ulama, kiyai dan tokoh-tokoh Islam. Sebagai anggota DPR RI dari PKB, saya akan berjuang untuk memastikan implementasi UU Pesantren berjalan maksimal, terutama untuk dunia Dayah di Aceh” tegasnya kepada Serambi di Jakarta, Senin (30/9/2019).

Bupati Bireuen periode 2012-2017 ini lalu membeberkan beragam program terkait kepentingan dayah, seperti peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan dayah dengan mendorong penyediaan infrastruktur yang memadai dan layak, peningkatan kualitas dan kesejahteraan pengajar sehingga mampu melahirkan santriwan dan santriwati yang handal.

Janda Muda Kepergok Berhubungan Badan di Semak-semak Belakang Mushala, Mengaku Dirudapaksa 8 Pria

Mifa Bersama DLHK Aceh Barat dan Masyarakat Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Peunaga Rayeuk

Plt Gubernur Serahkan SK Kenaikan Pangkat kepada 786 ASN, Ini Pesannya

Bermoral, mencetak hafidz-hafidzah dikalangan generasi muda Aceh untuk melahirkan insan yang berkepribadian religius, harmonis, tangguh dan mampu mengatur bangsa dan Negara.

Penerima penghargaan Adhi Karya Pangan Nasional yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo ini, mengatakan bahwa peningkatan layanan kesehatan di Dayah sangat urgen untuk diperhatikan.

Di samping itu tidak kalah pentingnya lagi adalah memotivasi pengembangan UMKM di dayah-dayah, melakukan pengawasan pendidikan dayah dan melakukan aksi promosi kompetensi lulusan dayah kepada publik.

Selain itu, Wakil Kepala Divisi Organisasi dan Kelembagaan Tastafi Aceh ini juga menekankan pentingnya mendorong semangat wirausaha (entrepreneurship) di dunia pendidikan dayah di Aceh.

Aceh Tamiang Sediakan Beasiswa Mahasiswa Rp 1 Miliar, Ini Besaran yang Disalurkan

“Pengalaman saya sebagai pembisnis dan memimpin saudagar dagang Aceh Malasyia tentu menjadi modal besar untuk saya dalam mengadvokasi pentingnya memandirikan ekonomi dayah.” imbuh Ketua Acheh World Trade Centre (AWTC) periode 2004-20017 tersebut.

Meskipun demikian, HRD mengingatkan dayah untuk terus menjaga identitas ke-NU-an dan tradisi dayah yang memiliki ciri khas khusus. “Keinginan memoderenkan dayah bukan berarti kita mengabaikan kearifian dan keunikan yang dimiliki oleh dayah yang sudah berjalan ratusan tahun. Kita tetap komit memelihara dan menjaga identitas dayah kita” sambung HRD.

Perjuangan lain HRD, mewujudkan pembangunan perumahan layak huni serta terjangkau bagi masyarakat fakir miskin yang berpenghasilan rendah, baik untuk masyarakat pesisir pantai seperti keluarga nelayan, petambak garam maupun masyarakat wilayah pegunungan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved