Setelah tak Jadi Senator, Ghazali Abbas Adan Menikmati Masa Pensiun

Senin (30/9/2019) adalah hari terakhir bagi Ghazali Abbas Adan duduk kursi senator di Senayan Jakarta. Sebab sehari kemudian, Selasa (1/10/2019)....

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
SERAMBI/M NAZAR
Anggota DPD RI asal Aceh, Ghazali Abbas Adan. 

Setelah tak Jadi Senator, Ghazali Abbas Adan Menikmati Masa Pensiun

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Senin (30/9/2019) adalah hari terakhir bagi Ghazali Abbas Adan duduk kursi senator di Senayan Jakarta. Sebab sehari kemudian, Selasa (1/10/2019) dilantik senator baru yang berkiprah selama lima tahun ke depan.

"Musim berganti. Ada yang datang dan pergi," begitu sebahagian orang melukiskan "kedatangan dan keberangkatan."

Ghazali Abbas termasuk yang harus berangkat, setelah lima tahun berkiprah mewakili suara rakyat Aceh pada Pemilu DPD 2014.

"Saya akan menikmati masa -masa pensiun, tetapi tetap sebagai politisi dan terus beramar ma'ruf nahi mungkar," jawab Ghazali Abbas Adan prihal agendanya pasca DPD.

Keluar masuk ke Senayan sebagai wakil rakyat, bukan sesuatu yang aneh bagi Ghazali Abbas Adan, yang pernah meraih prediket Abang Jakarta.

Ia tercatat sebagai anggota MPR/DPR RI pada 1992-2004, pada saat skala konflik di Aceh sedang tinggi.

Ketika itu ia lantang bersuara di Komisi I meneriakkan penegakkan hak asasi manusia di Aceh dan mengusut kasus-kasus pelanggaran HAM.

11 Partai di DPRK Aceh Utara Bentuk Lima Fraksi, Ini Rencana Nama Dua Fraksi Gabungan

Tangkap Tiga Perompak, Sat Reskrim Polres Langsa Sita Satu Buah Granat Nanas

Usai Singgung Soal Pelakor, Peramal Sebut Ada Api di Pernikahan Laudya Cynthia Bella dan Engku Emran

Pada bagian-bagian tertentu, Ghazali sering dituding sebagai bagian dari Gerakan Aceh Merdeka atau GAM. Tapi Ghazali tidak surut. Suaranya tetap lantang dan keras.

Pada Pemilu DPD 2014, Ghazali terpilih lagi ke Senayan. Kali ini sebagai senator.

"Keluar masuk gedung parlemen di Senayan sudah biasa, bila masuk laksanakan amanah secara sungguh-sungguh dan profesional sesuai tupoksi parlemen, kalau keluar mensyukuri dan menikmati masa-masa pensiun dan tetap sebagai politisi, dalam segala ruang dan waktu amar ma',ruf nahi munkar untuk kemaslahatan rakyat banyak. Nyan ban," katanya.

Sebagai senator, Ghazali Abbas terbilang aktif menyuarakan suara rakyat. Ia juga kritis menyoroti banyak hal, tentang hegemoni di Aceh, pemerataan pembangunan, anggaran Aceh sampai kepada menyoroti besarnya anggaran untuk lembaga wali nanggroe.

Ghazali adakalanya bersuara melawan arus. Tapi ia tetap istiqamah, bahwa yang ia suarakan adalah refleksi dari aspirasi rakyat.

Berulangkali ia menegaskan, bahwa Aceh itu adalah milik semua orang, bukan milik satu golongan. Ia ingin Aceh dibangun dalam semangat kebersamaan, bukan semangat kelompok dan golongan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved