Berita Aceh Barat Daya
Dosen Pertanian Unsyiah Ini Teliti Sigupai Sejak 2012, Begini Hasilnya
Dosen Pertanian Universitas Syiah Kuala, Dr Efendi M Agric Sc optimis varietas sigupai bisa menjadi varietas unggul baru nasional....
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Jalimin
Dosen Pertanian Unsyiah Ini Teliti Sigupai Sejak 2012 dan Begini Hasilnya
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Dosen Pertanian Universitas Syiah Kuala, Dr Efendi M Agric Sc optimis varietas sigupai bisa menjadi varietas unggul baru nasional.
Ia menyebutkan, sebelum melakukan ujimultilokasi perbaikan varietas lokal sigupai di Desa Cot Ba'u, Kecamatan Lembah Sabil, kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), telah melakukan berbagai penelitian sejak beberapa tahun silam, sehingga menghasilkan benih yang berkualitas dan mampu mengalahkan varietas unggul lainnya.
"Awal saya melakukan penelitian itu sejak 2012. Karena, sigupai ini ikon bisa dikatakan ikon Aceh, berasnya enak, wangi dan bersih," kata Dr Efendi M Agric Sc disela-sela penanaman perdana acara tanam perdana uji multilokasi perbaikan varietas lokal sigupai, Selasa (1/10/2019) siang di Desa Cot Ba'u, Kecamatan Lembah Sabil.
Awalnya, tambahnya, umur sigupai itu berkisar 4 bulan hingga 4 bulan 15 hari l, dan hasilnya dibawah 6 ton. Dengan perkembangan zaman, sangat tidak mungkin sigupai bersaing dengan padi dan benih unggul lain hanya 3 bulan 20 hari.
"Akhirnya, saya kawinkan, guna mempersingkat umur dan hasilnya banyak. Saya kawinkan sigupai itu, dengan irbb-27 dari filipina, Alhamdulillah hasilnya memuaskan," ungkapnya.
Mayat Dirantai yang Ditemukan di Sungai Raya Aceh Timur Korban Kekerasan
Jangan Dibuang, 5 Kulit Buah Ini Punya Manfaat Luar Biasa, Bisa Atasi Stres hingga Cegah Tumor
Buron Empat Bulan, Mafia Sabu Lintas Provinsi Tewas Ditembak BNN di Bener Meriah
Perkawinan pertama itu, lanjutnya, beras yang bernama latin Oryuza sativa-L itu, mulai menampakkan hasil yang baik Hasilnya sudah mencapai 9 ton, namun umurnya 130 hari, sehingga umurnya harus dipersingkat.
"Ini yang ketiga, Alhamdulillah lahirlah sugupai baru, umurnya sudah 100 hari, hasilnya 9 ton lebih, dan jika dibandingkan dengan ciherang, maka sigupai akan unggul, karena umur ciherang 110, sedangkan sigupai 100 hari, hasil pun melimpah," terangnya.
Atas hasil itu, tambahnya, pihaknya pun sudah melakukan penanaman di berbagai lokasi di beberapa provinsi, seperti di Bireuen, Aceh Besar, Subang Jawa Barat, Blitar, Malang, Jember Jawa Timur, Lampung, dan Badung Bali. Dari sejumlah provinsi itu, saat panen hasilnya sama dengan di Aceh.
Atas dasar itu, lanjutnya, pihaknya pun mengajukan ke Kementrian Pertanian RI, agar sigupai bisa menjadi varietas unggul baru nasional. Untuk tahap itu, maka harus dilakukan penanam multilokasi, dan harus dilakukan perbandingan dengan varietas lain, dan nantinya ada tim yang menilai.
"Tahap terakhir dipresentasikan di Kementrian. Jika ini berhasil, maka sigupai akan dipakai, dan digunakan sebagai benih nasional, dan ini suatu yang sangat kami harapkan," pungkas pria kelahiran Bireuen tersebut.(*)
Hendak Demo di DPR, Preman Bertato Pakai Seragam SMA Ditangkap Polisi
Tergoda Lihat Adik Sering Berpakaian Seksi, Seorang Pria Tega Setubuhi Adik Iparnya
Tiga Ahli Waris Penyelenggara Pemilu Bireuen yang Meninggal Dunia Terima Santunan Kematian