Breaking News

Berita Abdya

Atasi Kelangkaan, PT Pertani Salurkan 274 Ton Pupuk Bersubsidi Enam Kecamatan di Abdya Mulai Besok

Padahal, petani sangat membutuhkan untuk pemupukan awal tanaman padi MT Gadu 2019 berumur antara 15 sampai 20 hari.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF Pekerja memuat ratusan ton pupuk bersubsidi di Gudang Penyangga Lini III Abdya di Desa Keude Paya, Blangpidie, Jumat (26/1/2018). 

Kemudian, PT Meuligoe Raya juga ditetapkan sebagai distributor tunggal penyaluran pupuk bersubsidi jenis Urea, produksi PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) ke seluruh kecamatan atau sebanyak sembilan kecamatan di Abdya, sejak dari Babahrot sampai Lembah Sabil.

Perwakilan PT Pertani di Abdya itu mengaku kalau alokasi pupuk bersubsidi  2019 (NPK Phonska, SP-36 dan  ZA) nyaris habis.

“Setelah penebusan kali ini,  alokasi yang tersisa hanya sedikit lagi. Mudah-mudahan, di bulan Oktober mendapat tambahan alokasi dari provinsi,” katanya.

Langka

Seperti diberitakan, persediaan pupuk bersubsidi ((Urea, NPK Phonska, SP-36 dan ZA) kembali terjadi kelangkaan pada kios-kios pengecer resmi di Kecamatan Blangpidie dan Susoh, Kabupaten Abdya.  

Peristiwa ini dikeluhkan para petani lantaran tanaman padi Musim Tanam (MT) Gadu 2019 mulai pemupukan awal.

Area tanaman padi sudah berumur antara 15 sampai 20 hari, terutama di sebagian besar Kecamatan Blangpidie dan Susoh serta sebagian Kecamatan Jeumpa dan Setia.

Pemupukan awal jenis pupuk ZA, NPK Phonska dan SP 36 sangat dibutuhkan agar pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu.

“Saya sudah datangani seluruh kios pengecer di Blangpidie, ternyata semua jenis pupuk bersubsidi tak tersedia,” kata Iskandar salah seorang petani Desa Keude Siblah, Blangpidie kepada Serambinews.com, Senin (30/9/2019) lalu.

Kondisi yang sama juga terjadi pada kios-kios pengecer resmi di Kecamatan Susoh. 

Karena kebutuhan sangat mendesak, sebagian petani membeli pupuk non-subsidi yang tersedia di pasaran dengan harga lebih mahal.

Seperti NPK non-subsidi seharga Rp 180.000 per sak isi 50 kilogram (kg). Namun, menurut informasi beberapa petani sudah memilik stok pupuk bersubsidi yang dibeli sebelumnya untuk pemakaian saat ini.

Beberapa pemilik kios pengecer resmi di Blangpidie dihubungi Serambinews.com, Senin (30/9/2019) menjelaskan pupuk bersubsidi jenis NPK Phonska, SP-36 dan ZA disalurkan PT Pertani pada Agustus lalu, termasuk Urea disalurkan PT Meuligoe Raya.

Memasuki pertengahan September, stok tidak tersedia lagi di kios pengecer. Sebab, ketika pupuk bersubsidi tiba di kios, segera ‘diserbu’ para petani sehingga dalam waktu satu dua hari bisa habis.      

Pemilik kios mengakui setiap hari selama sepekan terakhir banyak petani meminta pupuk bersubsidi, namun tidak bisa dilayani lantaran tidak ada stok. Sedangkan distributor dalam hal ini PT Pertani baru akan menyalurkan pupuk (NPK Phonska, SP-36 dan ZA) sekitar tanggal 3 Oktober. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved