Berita Lhokseumawe
Bocah 12 Tahun yang Terbakar di Lhokseumawe Akhirnya Dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, Ini Sebabnya
Karena luka bakar di tubuhnya memerlukan penanganan skin graft atau cangkok kulit. Cangkok kulit adalah operasi yang dilakukan untuk mengganti kulit.
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
Karena luka bakar di tubuhnya memerlukan penanganan skin graft atau cangkok kulit. Cangkok kulit adalah operasi yang dilakukan untuk mengganti kulit dengan kulit yang baru.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Satu unit rumah bantuan di Desa Baloi, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Rabu (25/9/2019) sekitar pukul 15.00 WIB, atau tujuh hari lalu, terbakar.
Saat kejadian tersebut, ikut membakar seorang wanita beserta anaknya yang baru 12 tahun.
Kedua korban adalah Ummiyah (37) dan anaknya Diyah Khastiya (12).
Keduanya pun harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Cut Mutia (RSUCM) Aceh Utara di Buket Rata Lhokseumawe.
Sedangkan kondisi kedua korban, Ummiyah terbakar hanya bagian tangan kiri dan kaki.
Sedangkan anaknya Diyah Kharista hampir seluruh bagian tubuh.
Baca: Sosok Lora Fadil, Anggota DPR yang Viral Karena Bawa 3 Istri saat Pelantikan
Saat di RSUCM, kedua korban sempat dua kali menjalani perawatan pembersihan luka di ruang operasi.
Pertama, pada Kamis (26/9/2019), selanjutnya pada Senin (30/9/2019).
Kabid Pelayanan RSUCM, Dr Abdul Mukti dihubungi Serambinews.com, menyebutkan, dari hasil perawatan lanjutan, maka pihaknya menyimpulkan untuk merujuk Diyah Khastiya ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh.
Karena luka bakar di tubuhnya memerlukan penanganan skin graft atau cangkok kulit.
Cangkok kulit adalah operasi yang dilakukan untuk mengganti kulit dengan kulit yang baru.
Cangkok kulit biasanya akan dibutuhkan, karena cedera atau penyakit dan dapat bersifat sementara atau permanen.
Baca: Resmi Dilantik Jadi Anggota DPR RI, Rafli Inginkan Aceh Menjadi Daerah Berperadaban Maju
Ada banyak cara untuk melakukan tindakan ini.
Namun, cara yang paling umum adalah mengambil kulit pasien dari bagian tubuhnya yang lain dan memindahkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan cangkok kulit.
"Dasarnya yang perlu dirujuk hanya bocah berumur 12 tahun tersebut. Namun karena ibunya juga minta ikut untuk menemani anaknya, akhirnya keduanya dirujuk," paparnya.
Kedua pasien tersebut pun telah dirujuk ke RSUZ pada Selasa (1/10/2019) sore.
Baca: Petani Susoh Abdya Minta Penambahan Tanggul Muara Sangkalan
Sebelumnya, sebagaimana diceritakan suami Ummiyah, Basri (mengalami cacat kaki), saat itu, dia bersama istri dan kedua anaknya sedang nonton televisi.
Tiba-tiba dia mendengar ada teriakan seorang anaknya yang menyatakan televisi terbakar.
Sehingga, dia pun langsung merayap ke luar rumah.
"Saat sampai di luar, saya melihat satu anak saya paling kecil Asyira Kamil (10) selamat. Sedangkan yang terbakar adalah istri dan anak saya lainnya," ujarnya.
Selanjutnya, kedua korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Cut Mutia.
Baca: Tekan Inflasi, Wali Kota Lhokseumawe Intruksikan ASN Tanam Cabai, Ini Tanggapan BI
Ketua Tagana Lhokseumawe, Samsul Bahri, menjelaskan, untuk rumah habis terbakar bersama harta benda di dalamnya.
"Kita sedang mendata untuk proses penyerahan bantuan masa panik," ujarnya.
Danru B Pemadam Kebakaran Kota Lhokseumawe, Ridwan, menambahkan, untuk proses pemadaman, pihaknya mengerahkan tiga unit armada.
Dua dari Pemko Lhokseumawe dan satu dari Pemkab Aceh Utara. (*)
Baca: Tekan Inflasi, Wali Kota Lhokseumawe Intruksikan ASN Tanam Cabai, Ini Tanggapan BI