Berita Aceh Tamiang
Ada Datok Penghulu Merasa Bupati, Wabup Aceh Tamiang Singgung Surga dan Neraka
"Ada datok kita ini macam bupati di kampungnya. Gak boleh. Harus sejalan dengan MDSK," kata Wakil Bupati (Wabup) Aceh Tamiang, HT Insyafuddin.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
"Ada datok kita ini macam bupati di kampungnya. Gak boleh. Harus sejalan dengan MDSK," kata Wakil Bupati (Wabup) Aceh Tamiang, HT Insyafuddin.
Ada Datok Penghulu Merasa Bupati, Wabup Aceh Tamiang Singgung Surga dan Neraka
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Datok penghulu (kepala desa) di Aceh Tamiang diingatkan tidak memosisikan dirinya sebagai bupati di kampungnya.
Sikap datok penghulu yang merasa sebagai raja kampung ini disebut dia bukan cuma dikeluhkan warga, tapi juga Majelis Duduk Setikar Kampung (MDSK).
"Ada datok kita ini macam bupati di kampungnya. Gak boleh. Harus sejalan dengan MDSK," kata Wakil Bupati (Wabup) Aceh Tamiang, HT Insyafuddin.
Imbauan ini disampaikan Insyafuddin di hadapan 50 datok penghulu yang dilantik pada Kamis (3/10/2019).
Baca: 10 Pimpinan Dayah Terima Mobil Operasional dari Pemko Lhokseumawe, Cek Daftar Penerima
Baca: Butuh Satu Poin Lagi, Persiraja 4 vs 1 BaBel United
Baca: Cinta Terlarang Sopir dan Majikan, Berniat Bunuh Suami Demi Harta Hingga Berakhir di Kantor Polisi
Dia berharap datok penghulu bisa bekerja sama dengan MDSK untuk memajukan kampung.
Dalam kesempatan itu dia juga sempat menanyakan niat awal masing-masing pejabat maju sebagai datok penghulu.
"Mudah-mudahan bukan karena ADD ya. Luruskan lagi niat hanya karena Allah," ujarnya.
Politisi PKS ini pun mengingatkan lagi agar masing-masing datok tidak macam-macam dengan ADD.
Ditegaskannya, datok penghulu yang menyalahgunakan ADD tidak akan bisa pulang kampung.
"Kampung kita sebenarnya surga. Kita ini musyafir, sementara di dunia. Jangan gara-gara ADD nanti malah masuk ke kampung setan, neraka," tegasnya. (*)