Berita Abdya
Banyak Koperasi di Aceh 'Mati Suri' dan Hanya Mengharapkan Bantuan
"Kenapa bisa begini? Karena kebanyakan koperasi di Aceh itu hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah. Setelah ada bantuan langsung 'mati suri'...
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Nurul Hayati
"Kenapa bisa begini? Karena kebanyakan koperasi di Aceh itu hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah. Setelah ada bantuan langsung 'mati suri' dan diam lagi. Harusnya setelah mendapatkan bantuan koperasi itu berkembang, bukan 'mati suri'" ungkapnya.
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Ribuan koperasi di Aceh 'mati suri' dan hanya aktif untuk mengharap bantuan dari pemerintah.
Hal tersebut disampaikan oleh kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Aceh, Wildan melalui sekretaris Dinas Koperasi UKM Aceh, Zulfadli SE MM, Selasa (8/10/2019).
Ia menyampaikan itu saat membuka 'Bimbingan teknis sistem keuangan syariah bagi pengurus dan koperasi regional II' di Grand Lauser Blangpidie.
"Kita ketahui bahwa, sebagian besar koperasi di Aceh, baik koperasi ril maupun yang menjalankan usaha simpan pinjam masih menganut sistem konvensional," ujar
sekretaris Dinas Koperasi UKM Aceh, Zulfadli SE MM.
Menurutnya, dari data yang dimiliki, hingga Desember 2018, koperasi di Aceh berjumlah 6.212 koperasi.
Dari jumlah itu, hanya aktif 4.266.
Baca: Dinkes Pidie Lauching Ceumakeun Jajanan Sehat
Namun, yang menjalankan Rat atau sehat atau berjalan hanya 856 koperasi.
"Kenapa bisa begini? Karena kebanyakan koperasi di Aceh itu hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah. Setelah ada bantuan langsung 'mati suri' dan diam lagi. Harusnya setelah mendapatkan bantuan koperasi itu berkembang, bukan 'mati suri'" ungkapnya.
Di hadapan pimpinan pengurus koperasi dari 12 kabupaten/kota itu, Zulfadri juga mengharapkan, para pimpinan koperasi kedepan haruslah menganut sisitem syariah.
Hal tersebut sesuai Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah.
Baca: Pemkab Aceh Selatan Diminta Siapkan SDM Sesuai dengan Potensi Daerah
Sementara itu, ketua panitia, Ir M Badri Ismail mengatakan, bimbingan teknis yang dilaksanakan itu di ikuti oleh 50 peserta dari 12 kabupaten kota.
Mulai dari Aceh Jaya, Abdya, Simeulue, Subulussalam, hingga Aceh Tenggara.
Ia menjelaska, acara tersebut dibuka oleh Bupati Abdya, Akmal Ibrahim.