Berita Subulussalam

Tak Masuk Usulan Jadi Lokasi KEK dan KIT, Ini Penjelasan Kabag Ekonomi Setdako Subulussalam

Dia juga tidak setuju jika disebut pemerintah tidak serius atau tidak sungguh-sungguh dalam memenuhi persyaratan sebagai calon KEK dan KIT.

Penulis: Khalidin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang saat memimpin rapat tim persiapan Kawasan Ekonomi Khusus/Kawasan Industri Terpadu (KEK/KIT), Selasa (20/8/2019) di ruang kerja wali kota. 

Tak Masuk Usulan Jadi Lokasi KEK dan KIT, Ini Penjelasan Kabag Ekonomi Setdako Subulussalam

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Kepala Bagian Ekonomi Setdako Subulussalam, Rano Saraan mengakui Subulussalam tidak masuk dalam usulan Pemerintah Aceh menjadi lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau Kawasan Industri Terpadu (KIT).

”Memang kabarnya hanya tiga kabupaten yang masuk, Subulussalam gagal. Tapi informasinya kami dapat di media,” kata Kabag Ekonomi Setdako Subulussalam, Rano Saraan kepada Serambinews.com, Sabtu (12/10/2019).

Ditanya mengapa Subulussalam tidak masuk usulan, Rano mengatakan bahwa hal itu merupakan kewenangan tim provinsi sebagai penilai.

Dia juga tidak setuju jika disebut pemerintah tidak serius atau tidak sungguh-sungguh dalam memenuhi persyaratan sebagai calon KEK dan KIT.

Menurut Kabag Ekonomi Setdako Subulussalam, sesuai persyaratan ada beberapa yang harus dipenuhi daerah calon KEK/KIT.

Dari semua persyaratan, kata Rano, mayoritas dipenuhi kecuali beberapa item.

Viral di Medsos Postingan Ular Raksasa Dibunuh, Setelah 4 Tahun Berlalu Fakta-faktanya Terungkap

VIRAL Penampakan Langit Jepang Berwarna Ungu Sebelum Topan Hagibis Melanda, Topan Terganas Abad Ini

VIRAL Pengantin Pria Perkosa Pendamping Pengantin Jelang Pernikahan, Mempelai Wanita Histeris

Beberapa form yang tidak dapat dipenuhi Pemko Subulussalam yakni ketersediaan Bandar Udara (Bandara) dan pelabuhan. Subulussalam belum punya dua sarana tersebut.

Selain itu, kata Rano, semua dilakukan termasuk kesiapan Pemko Subulussalam mendukung anggaran terkait.

Namun, menurut Rano ada satu poin yang tidak maksimal yakni menyangkut ketersediaan lahan.

Dikatakan, dalam form disebutkan minimal lahan untuk KEK dan KIT seluas 200 hektare.

Sementara Pemko Subulussalam hanya mampu menyiapkan sekitar 48 hektare. Lokasinya berada di Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat.

Soal lahan, lanjat Rano, ada disinggung tim provinsi namun pihak Pemko Subulussalam menyampaikan pula tentang tanah Hak Guna Usaha (HGU) milik PT Laot Bangko yang tahun ini proses perpanjangan izin.

Rencananya sebagian lahan tersebut diambil pemerintah guna mendukung terwujudnya KEK dan KIT di Subulussalam.

”Ditanyai apakah hanya ini luasan lahannya, kami jawab soal proses perpanjangan HGU Laot Bangko dan rencana mengambil sebagian untuk lokasi KEK/KIT tapi provinsi menilai itu kan masih proses,” ujar Rano.

Intinya, kata Rano, Pemko Subulussalam sangat serius mengajukan KEK dan KIT.

Bahkan salah satu bukti keseriusan Pemko Subulussalam langsung mengantarkan berkas dokumen persyaratan ke provinsi diserahkan Wali Kota Subulussalam.

Rano mengaku sampai sekarang belum mendapat informasi soal kelemahan atau kekurangan yang membuat Subulussalam tak masuk usulan.

Pasalnya, tim provinsi tidak memberikan daftar nilai atau skor terkait dokumen KEK dan KIT.

Ketua Apkasindo

Seperti berita sebelumnya, Pemerintah Aceh dikabarkan sudah mengusulkan tiga daerah di wilayah pantai barat selatan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau Kawasan Industri Terpadu (KIT).

Sayangnya, Kota Subulussalam yang semula diharapkan bakal menjadi salah satu calon gagal dalam usulan KEK dan KIT.

”Sayang kali Subulussalam gagal,” kata Subangun Berutu, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam kepada Serambinews.com, Sabtu (12/10/2019).

Tiga daerah yang diusulkan menjadi calon  KEK dan KIT masing-masing Aceh Jaya, Nagan Raya dan Aceh Barat Daya.

Sementara Kota Subulussalam gagal dalam program yang sangat baik dalam memajukan daerah dan ekonomi masyarakat.

Subangun selaku pelaku usaha kelapa sawit dan mengayomi petani komoditas tersebut mengaku sebenarnya Subulussalam memiliki potensi yang tak kalah dengan daerah lain.

Karena itu ia menyayangkan gagalnya Kota Sada Kata ini masuk dalam usulan sebagai wilayah KEK dan KIT.

Subangun sebelumnya sudah pernah menyampaikan adanya sinyal ketidaseriusan stakeholder terkait mendorong Subulussalam menjadi KEK dan KIT.

Padahal, program KEK dan KIT menjadi modal bagi Subulussalam ke depan menjadi daerah maju di bidang industri, jasa dan perdagangan.

Apalagi, Subulussalam merupakan pintu gerbang Aceh menuju Medan Sumatera Utara serta dukungan lainnya.

Menurut informasi ketiga daerah itu dinilai paling menunjang untuk memenuhi kriteria pemilihan lokasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus.

Adapun kriteria pemilihan lokasi tersebut meliputi ketersediaan dan kesesuaian lahan, adanya dukungan pemerintah maupun swasta, serta ketersediaan infrastruktur, seperti aksesibilitas jalan, pelabuhan, listrik dan lainnya.

Rapat persiapan KEK/KIT di Subulussalam

Sebelumnya diberitakan, Pemko Subulussalam menjadi tuan rumah pertemuan tim persiapan KEK/KIT wilayah Pantai Barat Selatan Aceh yang berlangsung, Selasa (20/8/2019). Pertemuan dipandu Wali Kota Subulussalam, Affan Alfian Bintang di ruang kerjanya.

Kabag Humas dan Protokoler  Setdako Subulussalam, Hamdansyah kepada Serambinews.com mengatakan kesiapan Subulussalam menjadi lokasi KEK dan KIT.

Pemerintah Subulussalam dalam hal ini mendukung penuh dengan menyiapkan lahan strategis.

"Pak wali kota mendukung dan siap untuk memberikan lahan yang strategis pengembangan KEK dan KIT  wiayah pantai barat selatan," kata Hamdansyah.(*)

BACA JUGA BERITA POPULER

Istri Posting Nyinyir di Medsos, Ini Aktivitas Dandim Kendari Sebelum Dicopot Jenderal Andika

VIRAL Pengantin Pria Perkosa Pendamping Pengantin Jelang Pernikahan, Mempelai Wanita Histeris

Dikaitkan dengan Abu Rara, Identitas Asli Pria Bersorban dalam Foto bersama Wiranto Terungkap

Tiga Anggota TNI Dicopot Karena Status Istri yang Nyinyir Terhadap Wiranto, Berikut Fakta-faktanya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved