Ini Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kian Berat
“Selain ke ekspor, dampak perang dagang juga menjalar ke (aspek) yang lain yaitu industri manufaktur kita,”
SERAMBINEWS.COM - Laju perekonomian China diperkirakan semakin melambat hingga tahun depan.
Kondisi ini berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang memiliki relasi cukup erat dengan Negeri Panda itu.
Ketidakpastian perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) menjadi faktor utama buruknya prospek ekonomi China ke depan.
Disusul kondisi konsumsi domestik dan pertumbuhan investasi swasta yang ikut melemah.
• Bukan Karena Radiasi Ponsel, Ini Dugaan Penyebab Kebakaran SPBU
Bank Dunia dalam laporan teranyar bertajuk East Asia and Pacific Economic Update Oktober 2019: Weathering Growing Risk memprediksikan, pertumbuhan ekonomi China tahun ini hanya akan mencapai 6,1% secara year-on-year (yoy), melambat dari pertumbuhan 6,6% pada 2018.
Perlambatan ini diperkirakan masih akan berlanjut dengan proyeksi pertumbuhan China terus menurun menjadi 5,9% pada 2020 dan 5,8% pada 2021.
Arus perdagangan pada negara terpadat di dunia itu pun menukik tajam.
Baru-baru ini, polling ekonom Reuters memperkirakan pertumbuhan ekspor China terkontraksi lebih dalam mencapai -3%.
Sementara Bank Dunia mencatat, ekspor barang China hanya tumbuh 0,4% pada delapan bulan pertama tahun ini, dibandingkan periode yang sama tahun lalu di mana ekspor tumbuh 9,9%.
• 7 Orang Tewas, 15 Hilang, Topan Dahsyat Disusul Gempa Lumpuhkan Tokyo
Pertumbuhan impor lebih tertekan lagi, yaitu turun 4,6% yoy per Agustus, dibandingkan pertumbuhan 15,8% yoy pada periode sama tahun lalu.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves telah menggambarkan, setiap penurunan 1 poin persentase (percentage point) pada ekonomi China akan berdampak pada penurunan ekonomi Indonesia sebesar 0,3 percentage point.
Bank Dunia juga telah menyampaikan proyeksi terbarunya untuk ekonomi Indonesia yang hanya akan tumbuh 5% tahun ini.
Meski, pertumbuhan diperkirakan akan kembali membaik ke level 5,1% dan 5,2% pada 2020 dan 2021.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, perkiraan Bank Dunia tersebut tidak mengejutkan.
• VIRAL Pernikahan Kakek 74 Tahun dengan Gadis 18 Tahun, Apa yang Membuat si Gadis Jatuh Hati?
Pasalnya, pemerintah juga memprediksi angka pertumbuhan yang tak jauh berbeda untuk Indonesia sepanjang tahun ini.