Berita Aceh Barat Daya
Pengemis Marak di Abdya, Seorang Ibu di Abdya Tega Suruh Anaknya Mengemis
Para pengemis kebanyakan dari luar Abdya itu, datang dan meminta belas kasih dengan bermacam cara
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Sejak beberapa bulan terakhir, jumlah pengemis di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) naik secara drastis.
Para pengemis kebanyakan dari luar Abdya itu, datang dan meminta belas kasih dengan bermacam cara.
Ada yang duduk di SPBU, ada yang datang ke sejumlah kantor, apa pula datang ke rumah.
Bahkan, ada penipuan berkedok meminta sumbangan untuk pesantren dan masjid.
• Kurdi Suriah Bantah Klaim Pasukan Turki Telah Rebut Kota, Sniper Jadi Andalan Pertahanan
Bahkan, lebih tragis lagi, ada pula, orang yang pura-pura gila.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, para pengemis 'impor' itu, tidur di salah satu hotel di kawasan Blangpidie.
Mereka pergi pada pagi hari, dan kembali ke hotel tersebut pada malam hari, seusai mencari rizki ke sejumlah lokasi atau tempat tongkrongan masing-masing.
"Iya benar, sering mereka menginap di tempat itu," ujar Herman, salah seorang warga Blangpidie yang sering melihat aktifitas para pengemis.
• Soroti Acara Mata Najwa & Sindir Sikap Politisi, Hotman Paris Protes KPI: Kenapa Tidak Ada Sanksi?
Ia berharap pada petugas satpol PP Abdya, untuk menertibkan, para pengemis yang sangat meresahkan tersebut.
"Kalau mereka mengemis pura-pura, apalagi sampai menghipnotis orang, kan bahaya. Karena, sudah banyak korban pencurian, akibat dihipnotis oleh orang yang berkedok pengemis," katanya.
Terlebih, katanya, dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) sudah ada larangan untuk mengemis atau menggelandang yang diatur dalam Pasal 504 dan Pasal 505.
Bagi yang mengemis di muka umum, melakukan pengemisan dengan pidana kurungan paling lama enam minggu.
• Belanda, Jerman dan Belgia Siap Bertarung, Ini Jadwal Kualifikasi Euro 2020 Nanti Malam
"Ini penting, selain masyarakat aman, nilai ibadah orang bersedekah tidak kurang, jika tau yang datang meminta-minta itu, adalah orang mampu dan penipu," pungkasnya.
Akibat maraknya pengemis di Abdya, ada salah seorang warga salah satu desa di Abdya, tega menyuruh anaknya untuk mengemis.
Padahal, sang anak masih kecil dan ingin sekolah, sehingga sang anak tersebut, sering bolos dan tidak masuk sekolah.
Sementara sang orangtua anak tersebut, menyamar jadi orang gila alias stres, untuk melancarkan aksinya.(*)
• KONI Aceh Tak Tanggung Makan dan Penginapan Cabor Kategori 3 dan 4, Ini Alasannya