Survei Alvara Research Center: Ini 3 Menteri dengan Tingkat Kepuasan Publik Paling Tinggi
Survei Alvara Research Center menunjukkan, ada tiga menteri di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla periode 2014-2019 yang tingkat kepuasan publi
Rentang margin of error survei ini sebesar 2,35 persen.
Artinya, persentase dalam survei ini bisa bertambah atau berkurang sekitar 2,35 persen.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen.
Survei Alvara: Jokowi-JK Dapat Nilai B Terkait Kepuasan Publik
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapat predikat nilai B atau perolehan 76,7 persen dalam aspek tingkat kepuasan publik.
Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Alvara Research Center selama 12-31 Agustus 2019 terhadap 1.800 responden di 34 provinsi.
"Dari waktu ke waktu, tingkat kepuasan publik terhadap Joko Widodo-Jusuf Kalla memang naik turun tergantung dinamika yang terjadi namun angkanya relatif stabil cukup baik yaitu 70-an persen," kata CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali melalui keterangan tertulis, Senin (14/10/2019).
Aspek yang paling memuaskan bagi responden yakni telekomunikasi dan internet dengan perolehan 87,9 persen.
Kemudian, pelayanan transportasi publik (86,5 persen), pelayanan pendidikan (85,3 persen), pembangunan infrastruktur (84,7 persen), dan pelayanan kesehatan (82,7 persen).
Di sisi lain, lima aspek terendah berdasarkan pilihan responden yaitu kondisi ekonomi nasional (68,8 persen), kesejahteraan tenaga kerja (65,5 persen), kemudahan lapangan kerja (58,9 persen), pengentasan kemiskinan (58,4 persen), dan stabilitas harga kebutuhan pokok (58,1 persen).
Hasanuddin berpandangan, aspek ekonomi akan menjadi pekerjaan rumah bagi Jokowi untuk periode kedua pemerintahannya bersama wakil presiden terpilih, Ma'ruf Amin.
"Bidang ekonomi masih pekerjaan rumah bagi kepemimpinan Joko Widodo di periode kedua nanti, karena selama 5 tahun aspek-aspek yang terkait dengan kondisi ekonomi masih belum memenuhi harapan publik," ujar Hasanuddin.
Sebanyak 1.800 responden yang berusia 14-55 tahun dilibatkan dalam survei tersebut dan dipilih dengan metode multistage random sampling.
Sampel yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia tersebut diwawancarai secara langsung atau tatap muka.
Kedua Survei tersebut memiliki margin of error sebesar 2,35 persen dengan tinfkat kepercayaan sebesar 95 persen.