Pengajian

Tahanan dan Napi di Rutan Lhoksukon kini Jadi Santri, Begini Ceritanya

Pengajian dilakukan setelah Rutan tersebut resmi memiliki dayah yang diberi nama Darut Taubah

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/JAFARUDDIN
NAPI dan tahanan Cabang Rutan Lhoksukon Aceh Utara mengikuti pengajian. 

 Pengajian dilakukan setelah Rutan tersebut resmi memiliki dayah yang diberi nama Darut Taubah

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Cabang Rumah Tahanan Negara (Rutan) Cabang Lhoksukon, Aceh Utara mengadakan pengajian rutin setiap harinya kepada tahanan dan narapidana (napi) yang menjalani hukuman di tempat tersebut.

Pengajian dilakukan setelah Rutan tersebut resmi memiliki dayah yang diberi nama Darut Taubah.

Diharapkan dayah tersebut menjadi tempat bagi napi dan tahanan untuk benar-benar bertaubat.

“Pengajian itu dimulai pada 13 September 2019, satu hari setelah diresmikan Dayah Darut Taubah Rutan Lhoksukon,” ujar Plt Kepala Cabang Rutan Lhoksukon Ramli SH kepada Serambinews.com.

Besok Malam Penutupan Aceh Internasional Percussion di Bireuen, Dihadiri Nissa Sabyan

Satu Penumpang Rombongan Pengantin Dirujuk ke Banda Aceh, Ini Sebabnya

Simpang Elak Lhokseumawe Langganan Banjir, Ini Harapan Warga

Pengajian tersebut dimulai setiap harinya mulai pukul 10.00 WIB sampai jelang shalat duhur. “Pengajian tersebut menghadirkan guru ngaji yang diadakan Dinas Pendidikan Dayah Aceh Utara dan juga pihak rutan sendiri,” ujar Ramli.

Pengajian itu dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menyadarkan napi dan tahanan yang ditahan di tempat tersebut, sehingga mereka bukan saja mengubah perilakunya tapi juga dapat meningkatkan shalat.

“Setiap harinya ada satu guru ngaji yang datang untuk mengadakan pengajian bagi warga binaan,” kata Ramli.

Ditambahkan, pihaknya membutuhkan setiap harinya dua guru ngaji sehingga pengajian bisa dilakukan di du lokasi. Namun, untuk saat ini yang sudah tersedia baru satu guru ngaji tiap harinya.

Ramli menyebutkan dirinya sangat prihatian dengan kondisi tahanan dan napi.

Karena selama ini napi dan tahanan selama ini terus-terusan dalam kamar. Tapi dengan adanya di kamar diharapkan mereka nantinya benar-benar bertaubat.

“Kita harapkan dengan adanya pengajian mereka nantinya ketika keluar sudah memahami agama dengan baik,” ujar Ramli.(*)    

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved