Berita Aceh Selatan
Abrasi Sungai Kluet Meluas, Puluhan Rumah Warga Terancam Amblas
"Dulu jarak rumah warga dengan bibir sungai sekitar 200 meter, kini hanya sekitar lima meter lagi dengan rumah warga," sebutnya.
Penulis: Taufik Zass | Editor: Nurul Hayati
"Dulu jarak rumah warga dengan bibir sungai sekitar 200 meter, kini hanya sekitar lima meter lagi dengan rumah warga," sebutnya.
Laporan Taufik Zass | Aceh Selatan
SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Puluhan unit rumah warga di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Krueng Kluet, saat ini sudah sangat terancam keberadaannya.
Pasalnya, abrasi yang terjadi sejak 2017 lalu ini ,semakin meluas dan mengancam perkampungan warga.
"Abrasi ini sudah terjadi sejak tahun 2017 dan hingga saat ini belum ada penanganan yang permanen. Baru - baru ini ada penanganan sekitar 18 meter, sedangkan yang dibutuhkan sekitar 1 Km," kata Keuchik Keude Padang, Muzakir didampingi Mukim Kuala Ba'u, T Samsuar Itam dan Camata Kluet Utara, H Zainal A, saat meninjau lokasi abrasi tersebut, Selasa (15/10/2019).
Dikatakannya, akibat abrasi yang kian meluas itu, tujuh unit rumah warga di Gampong Keude Padang terpaksa dibongkar.
"Ada puluhan rumah lagi yang kondisinya juga sangat terancam. Karenanya perlu penanganan segera dari Pemerintah Provinsi," ungkap Muzakir.
Lebih lanjut Muzakir juga mengungkapkan, pasca meluasnya abrasi sungai tersebut, Lapangan Bola Keude Padang sudah amblas ke sungai.
• Wakil Rakyat Illiza Saduddin Djamal Temui Wapres JK, Bahas Solusi Kemiskinan di Aceh
Demikian juga pemakaman umum, terpaksa dibongkar dan di pindahkan ketempat lain.
"Dulu jarak rumah warga dengan bibir sungai sekitar 200 meter, kini hanya sekitar lima meter lagi dengan rumah warga," sebutnya.
Keuchik Muzakir berharap kepada Pemerintah Aceh melalui Dinas terkait, untuk segera turun meninjau lokasi abrasi yang sudah sangat mengancam pemukiman penduduk tersebut.
Sebab jika kondisi itu terus dibiarkan, akan membawa dampak kerugian yang lebih besar untuk masyarakat dan daerah.
"Penanganannya dengan tangguk batu gajah," pungkas Keuchik Muzakir.
Sementara itu, Camat Kluet Utara, H Zainal A saat ditanyai Serambi mengaku, bahwa persoalan abrasi tersebut sudah pernah diusulkan ke Provinsi.
Namun hingga kini belum ada tindak lanjut.
• Ratusan Nelayan di Aceh Utara tak Bisa Melaut, Ini Sebabnya