Berita Gayo Lues

Miris, Dua Penderita Gangguan Jiwa dalam Satu Keluarga Ini Dipasung di Bawah Pohon Pisang

Mirisnya, salah satu penderita gangguan jiwa tersebut sehari-harinya dalam posisi terpasung tidak mau mengenakan pakaian.

Penulis: Rasidan | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/RASIDAN
Kadis Sosial Galus Sukri, kunjungi tempat dua warga penderita gangguan jiwa dalam satu keluarga yang dipasung di Desa Penggalangan Blangkejeren, Galus, Rabu (16/10/2019). 

Laporan Rasidan |  Gayo Lues

SERAMBIMEWS.COM, BLANGKEJEREN - Dua penderita ganguan jiwa dalam satu keluarga di Desa Penggalangan, Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues (Galus) dipasung di bawah pohon pisang dan jauh dari permukiman penduduk.

Kedua bersaudara itu (abang dan adik) sudah berumur 40 tahun lebih.

Mirisnya, salah satu penderita gangguan jiwa tersebut sehari-harinya dalam posisi terpasung tidak mau mengenakan pakaian.

Ia tampil bugil tanpa sehelai benang pun.

Sehingga hal ini yang membuat ibu dari kedua penderita gangguan jiwa itu mengasingkan diri dan tinggal terpisah dari kawasan permukiman  penduduk di desa itu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Serambinews.com, kedua penderita gangguan jiwa dalam satu keluarga itu terpaksa dipasung di bawah pohon pisang.

Karena tempat tinggalnya sempat dibakar oleh salah satu anaknya yang menderita gangguan jiwa.

Menurut informasi dan laporan warga setempat, keduanya selama ini sudah sempat dibawa beberapa kali ke rumah sakit jiwa Banda Aceh.

Satu Penderita Gangguan Jiwa yang Dipasung di Abdya Tolak Dirujuk, Ini Penjelasan Keluarga

Wabup Abdya Buka Pasung Penderita Gangguan Jiwa, Dibawa ke RSJ Banda Aceh Bersama 9 Penderita Lain

597 Warga Abdya Penderita Gangguan Jiwa, Dua Orang Dipasung, Beberapa Lainnya Ditolak Keluarga

Namun dalam beberapa tahun terakhir ini, keduanya kambuh atau kumat lagi, sehingga terpaksa dipasung oleh pihak keluarganya jauh dari tempat keramaian dan permukiman warga.

"Kasihan melihatnya, keduanya dalam satu keluarga itu mengalami gangguan jiwa dan hidupnya terpaksa dipasung, bahkan yang menjadi tulang punggung adalah orang tuanya yang janda dan sudah lanjut usai itu," ungkap warga kepada Serambinews.com.

Menurut warga yang sempat beberapa kali mengunjungi tempat keduanya dipasung, sayangnya salah satu dari keduanya tidak mau berpakaian sehelai benang pun, meskipun sempat beberapa kali diberikan pihak keluarga dan warga.

Secara terpisah, Kadis Sosial Galus, Sukri, kepada Serambinews.com, Rabu (16/10) mengatakan, setelah mendapat laporan dan informasi tersebut dari salah satu petugas PKH sosial, pihaknya dari dinas bersama staf dan anggota Tagana Galus langsung meninjau ke lokasi.

Kedua penderita gangguan jiwa dalam satu keluarga yang dipasung di Desa Pengalangan tersebut.

"Saat ini penderita gangguan jiwa itu dipasung di bawah pohon pisang, karena tempat tinggalnya sudah dibakarnya beberapa waktu yang lalu, bahkan pihak Dinas akan mengerahkan dalam waktu dekat ini anggota Tagana untuk bergotong royong membangun tempat tinggal kedua penderita gangguan jiwa itu," sebutnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved