Berita Subulussalam
Alat Kelengkapan DPRK Subulussalam Terbentuk, Sekwan : Besok Diparipurnakan
Sekretaris DPRK Subulussalam, Lidin yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan proses pembentukan alat kelengkapan dewan sudah memasuki finish.
Penulis: Khalidin | Editor: Nur Nihayati
Sekretaris DPRK Subulussalam, Lidin yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan proses pembentukan alat kelengkapan dewan sudah memasuki finish
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Alat kelengkapan DPRK Subulussalam berupa komisi-komisi dan Badan Kehormatan Dewan (BK) Badan Legislasi, Badan Anggaran dan Badan Musyawarah akhirnya terbentuk.
Menyusul itu, Sekretaris DPRK Subulussalam, Lidin SH menjadwalkan paripurna penetapan alat kelengkapan dewan, Jumat (18/10/2019) besok
Sekretaris DPRK Subulussalam, Lidin yang dikonfirmasi Serambinews.com mengatakan proses pembentukan alat kelengkapan dewan sudah memasuki finish.
• BREAKING NEWS - Banjir Landa Simeulue Tengah, 41 KK dan Sejumlah Fasilitas Publik Terendam
• 20 Mayam Emas Melayang, Korban Perampasan di Abdya Ternyata Mertua Camat Kuala Batee
• Ini Juara Karnaval HUT Ke-20 Kabupaten Bireuen, Pakaian Adat, Kendaraan Hias, dan Marching Band
Merekapun menjadwalkan proses penetapannya melalui sidang parpurna DPRK Subulussalam.
”Semuanya sudah selesai dibahas dan sekarang telah terbentuk, tinggal paripurna, dijadwalkan besok, tapi waktunya pagi atau siang masih kami rapatkan lagi,” ujar Lidin
Sementara paripurna penetapan pimpina DPRK Subulussalam belum dapat dilaksanakan bersamaan. Hal ini lantaran Surat Keputusan (SK) Gubernur Aceh belum turun. Lidin mengatakan paripurna pimpinan DPRK Subulussalam akan dilaksanakan jika SK Gubernur telah turun. Menyangkut komposisi alat kelengkapan DPRK Subulussalam yang telah terbentuk belum dibeberkan Lidin dengan alasan menunggu paripurna.
Meski tidak dibebeberkan, Serambinews.com memperoleh AKD dari sumber terpercaya. Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan, alat kelengkapan DPRK Subulussalam terdiri dari empat komisi, masing-masing komisi A yang membidangi Pemerintahan, pertanahan, hukum dan keamanan dipimpin oleh Dolly S Cibro dengan dibantu empat rekannya yakni Bahagia Maha, M.S.A Ridho Bancin, SH, Ridwan, A.Ma dan Salehati. Kemudian Komisi B bidang perekonomian diketuai Ari Afriadi bersama tiga rekannya masing-masing Gusfri Maha Putra Pinem, SH, Karlinus dan H.Mukmin Pardosi
Selanjutnya Komisi C bidang keuangan, pembangunan, perhubungan dan penertiban diketuai Samiun dan dibantu tiga rekannya masing-masing Hariansyah, Khalidin dan H Zainuddin. Selanjutnya di Komisi D yang membidangi Pendidikan, kesehatan, sosial, pemuda dan olahraga, pemberdayaan perempuan serta keistimewaan Aceh dijabat Ade Rizky Noviani Bru Bintang sebagai pimpinannya. Di komisi D ini terdapat tiga anggota DPRK lainnya masing-masing Dedi, Jefri Husni dan S.Saddam Ali Husein Tumangger.
Sementara posisi ketua Badan Kehormatan Dewan (BKD) dijabat Hariansyah, mantan Ketua DPRK Subulussalam periode 2014-2019. Hariansyah dibantu dua rekannya masing-masing Karlinus dan Khalidin. Selanjutnya Badan Legislasi (Banleg) ditempati M.S.A Ridho Bancin, SH selaku ketua dengan dibantu Bahagia Maha, H Zainuddin, SE, Samiun dan Salehati.
Lalu Badan anggaran (Banggar) dipimpin Ade Fadly Pranata Bintang, S.Ked dan dibantu Fajri Munthe, Dewita Karya, Bahagia Maha, H.Zainuddin, SE, Ridwan, A.Ma dan Gusfri Maha Putra Pinem, SH. Pun demikian Badan Musyawarah (Banmus) Ade Fadly Pranata Bintang, S.Ked dan dibantu Fajri Munthe, Dewita Karya, H. Mukmin Pardosi, Jefri Husni, Salehati Dedy dan Dolly S Cibro, SH.
Berdasarkan catatan Serambinews.com, pembentukan alat kelengkapan DPRK Subulussalam ini sempat menimbulkan polemik di interen dewan hingga membuat beberapa kali sidang berlangsung alot. Hal ini lantaran adanya tarik menarik kepentingan di tiga fraksi gabungan yang sempat dibentuk anggota DPRK setempat. Bahkan akibat polemik tersebut, pembentukan alat Kelengkapan DPRK Subulussalam menjadi molor. Belakangan setelah terjadi loby politik serta adanya parpol bergabung ke fraksi Sada Kata akhirnya polemik yang sempat mengkristal di gedung DPRK Subulussalam mencair hingga tiga fraksi berhasil diparipurnakan. (*)