Tabungan Rp 41 Juta Hilang Secara Misterius, Seorang Warga Kaget dan Meninggal

Uang tabungan tersebut merupakan hasil penjualan tanah seluas 280 meter persegi milik ibunya, Sumiyati (47).

Editor: Amirullah
TribunSolo.com/Adi Surya
Kakak Septi Setia Ningsih, Supriyanto menunjukkan bukti penarikan dari rekening milik Septi Setia Ningsih, di rumah Parno, RT 22 Dukuh Karangkulon, Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Sragen, Jawa Tengah, Kamis (10/10/2019). 

SMS itu kembali masuk pukul 02.59 WIB sebesar 2,5 juta rupiah sebanyak dua kali penarikan, dan 03.00 WIB sebesar 2,5 juta rupiah,  pada Senin (29/8/2019).

Kemudian pukul 15.48 WIB sebesar 1,25 juta rupiah dan 15.51 WIB terjadi transfer sebesar 20 juta rupiah pada Selasa (30/8/2019).

Selamat! Kartika Putri dan Habib Usman Dikaruniai Putri Pertama, Berikut Namanya

Seorang Tahanan Polsek Peusangan Dijemput di Belawan, Ini Identitasnya

Waketum Gerindra Blak-Blakan Minta Jatah di Kabinet Jokowi: Nggak Ada Jabatan Gimana Mau Bantu?

Septi mengatakan, ia dan bapaknya saja yang mengetahui nomor PIN ATM.

Didik dan Septi tiba dirumah Parno yang berada di RT 22 Dukuh Karangkulon, Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Sragen, Jawa Tengah, Minggu (1/9/2019).

Didik langsung mengecek buku tabungan dan kartu ATM yang disimpan di dalam rumah tersebut.

"Tanggal 1 aku ke sini, bapak saya tanyai, pak ATM-nya mana mau saya cek saldonya,  bapak nyari ndak ada" tutur Didik.

Parno, lanjut Didik, telah mencari di lokasi dimana ia menyimpan buku tabungan dan kartu ATM itu.

"Nyimpannya di tempat awal ndak ada, sudah dipindah, bukunya masih, yang hilang ATM sama KK (Kartu Keluarga), tabungannya masih, " terang Didik.

Septi menambahkan, buku tabungan dan kartu ATM disimpan Parno di wadah gabah yang diletakkan di ruang tengah.

"Awal nya di taruh di bawah tumpukan padi, cara-caranya orang Jawa, ya, senthong buat wadah gabah itu," tutur Septi.

"Terus tahu-tahu ditemukan di dalam lemari, di bawah lempitan baju, tapi kartu ATM-nya tidak ada, tinggal bukunya saja," tambahnya.

Kabar terbobolnya rekening tabungan itu membuat Sumiyati terkejut dan membuat tekanan darahnya naik menjadi 180.

"Dikabari ini darahnya naik 180, langsung nge-drop, gak bisa bicara kaku yang kiri," tutur Septi.

"Ibu juga sudah sakit stroke tapi sebagian sebelah kiri selama tiga tahun," imbuhnya.

Sumiyati kemudian dilarikan ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen pada Kamis (5/9/2019).

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved