Aceh Hebat
Ratusan Orang dari Berbagai Profesi di Simeulue Ikuti Penjelasan Program BEREH
"Gunakan uang desa untuk program yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan jangan dikorupsi,"
Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Herianto | Simeulue
SERAMBINEWS.COM, SIMEULUE - Sebanyak 600 orang dari berbagai profesi pemerintahan di Kabupaten Simeulue, diantaranya bidan desa, kepala desa, petugas polindes, puskesmas, camat, pegawai kantor camat, kepala sekolah, dokter umum, dokter spesialis, dan unsur pemerintah lainnya di berkumpul di Gedung DPRK.
Mereka mendengar penjelasan program BEREH (Bersih, Estetika, dan Hijau) dari Pemerintah Aceh.
Acara penyampaian program BEREH Pemerintah Aceh ini dilaksanakan di Gedung DPRK Simeulue , Minggu (20/10/2019).
Menjadi nara sumber langsung Sekda Aceh, dr Taqwallah M.Kes, bersama Kadinks Aceh, dr Hanif, Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda Aceh, Syakir, Jubir Pemerintah Aceh, Saifullah Abdul Gani dan pejabat lainnya.
• Plt Gubernur Nova Iriansyah Promosi Destinasi Wisata Pada Festival Budaya Aceh di Bogor
Sementara dari Pemkab Simeulue hadir, Sekda Simeulue, Ahmadiyah, para asisten, Kadinkes Simeulue, Asluddin M.Kes MKes, Kepala SKPK dan pejabat Pemkab Simeulue lainnya.
Sekda Aceh, dr Taqwallah M.Kes mengatakan, kedatangan dirinya bersama rombongan ke Simeulue untuk menjelaskan inti dari program baru Pemerintah Aceh yang diberi nama program BEREH, yaitu Bersih, Estetika, dan Hijau.
Program ini perlu dijelaskan kepada para aparatur pelayan publik di Simeulue.
Apakah dia dokter, perawat rumah sakit, perawat di puskesmas, kepala puskesmas, camat, kepala sekolah, guru, pegawai kantor, petugas polindes, bidan desa, kepala desa dan aparatur gampong lainnya.
Supaya satu persepsi dalam melaksanakan program BEREH di lingkungan kerjanya masing-masing.
Mulainya dari Kepala Desa, kata Taqwallah, Kantor Desa harus bersih, berestetika dan hijau.
• Pemkab Simeulue Teken Komitmen Kawasan Tanpa Rokok
Gunakan dana desa untuk kebersihan dan mempercantik kantor desa menjadi kantor yang bersih, berestetika dan hijau, supaya masyarakata yang berurusan ke kantor desa menjadi nyaman.
"Gunakan uang desa untuk program yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat dan jangan dikorupsi," ujarnya.
Antara lain, kata Sekda Aceh, untuk mengatasai gizi buruk, stunting (pertumbuhan lamban pada anak/pendek), layani kesehatan ibu hamil, ibu mau melahirkan, balita dan lainnya.
Bidan desa, wajib tinggal di desa, kalau tidak mau tinggal di desa tempat tinggalnya, lebih bagus mundur saja.
• Rafli Kande Tampil Mempesona, Wali Kota Bogor Bima Arya Menarikan Ratoh Jaroe