Bocah Bocor Jantung Harus Operasi ke Jakarta
Warisatul Ambia, bayi berusia 17 bulan asal Desa Kuta Makmue, Kecamatan Kuala, Nagan Raya sudah empat tahun didera
SUKA MAKMUE - Warisatul Ambia, bayi berusia 17 bulan asal Desa Kuta Makmue, Kecamatan Kuala, Nagan Raya sudah empat tahun didera penyakit bocor jantung. Anak dari Nur Iman ini sudah disarankan dokter harus segera dirujuk ke Jakarta guna menjalani operasi. Namun begitu, hingga sekarang operasi tersebut belum juga dilakukan lantaran keluarganya terbentur biaya untuk berangkat ke ibu kota.
Mendapat laporan adanya bocah bocor jantung, pada Minggu (20/10), Ketua sementara DPRK Nagan Raya, Jonniadi bersama Direktur RSUD Sultan Iskandar Muda (SIM), drg Doni Asrin, mengunjungi rumah Nur Iman yang merupakan keluarga tidak mampu. Turut mendampingi pejabat dari Dinas Kesehatan, dr Dedi Ariadi, tim PKH Dinas Sosial, Faturrahman dan Arifin, serta Camat Kuala, Dahlan.
Nur, ibu dari Warisatul Ambia mengungkapkan, bahwa anaknya diketahui bocor jantung ketika masih berumur 4 bulan. "Awalnya kami bawa ke puskesmas dan dirujuk ke RSUD SIM. Lalu dirujuk lagi ke RSUZA Banda Aceh. Dokter di Banda Aceh menyebutkan anak saya bocor jantung sehingga disarankan saat usia 1 tahun harus operasi ke Jakarta," katanya.
Ia mengungkapkan, rencana untuk membawa Warisatul Ambia ke Jakarta sudah ada, namun karena tidak ada biaya hidup selama di ibu kota, Nur mengaku mengurungkan niatnya untuk pergi. "Kami bersyukur adanya kunjungan ini dan semoga bisa dibantu sehingga bisa dibawa ke Jakarta untuk berobat di sana," ucapnya.
Mendengar keluh kesah Nur Iman, Jonniadi berjanji, pihaknya akan mencari solusi sehingga rencana operasi bayi bocor jantung itu di Jakarta bisa segera terlaksana. "Terkait Warisatul, insya Allah kita segera mencarikan solusi untuk membantu mengurusi semua kebutuhan dalam pengobatan nantinya," ujar Jonniadi.
Ia berharap, masyarakat Nagan Raya juga ikut berperan aktif untuk membantu melaporkan bisa menemukan balita kurang mampu yang mengalami masalah kesehatan. "Baik melaporkan kepada Dinas Kesehatan, bidan desa, pukesmas, atau pun PKH,” tutup Ketua sementara DPRK Nagan Raya tersebut.(riz)