Abu Bakar Al-Baghdadi Dikabarkan Meledakkan Rompi Bom Bunuh Diri, Meninggal Bersama 2 Istrinya

Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan tewas bersama dengan dua istri ketika pasukan khusus AS melakukan penyerbuan.

Editor: Faisal Zamzami
via The Independent
Potongan video berdurasi 18 menit memperlihatkan seorang pria yang diyakini sebagai Pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi. 

SERAMBINEWS.COM, BAGHDAD - Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi dikabarkan meninggal dunia bersama dengan dua istri ketika pasukan khusus AS melakukan penyerbuan.

Berdasarkan laporan dari sejumlah media AS, operasi itu diperintahkan langsung oleh Presiden Donald Trump dengan menyasar kawasan utara Suriah.

Abu Bakar al-Baghdadi diberitakan meninggal dunia dengan cara meledakkan rompi bom bunuh diri setelah dia tahu tak punya kesempatan untuk kabur.

Diberitakan Newsweek via Daily Mirror Minggu (27/10/2019), selain dua istri si pemimpin ISIS, tidak ada korban luka dari pasukan AS.

Kabar itu terjadi setelah Trump berkicau "sesuatu yang besar baru saja terjadi" di Twitter tanpa memberi detil lebih lanjut.

Sumber dari internal Washington menuturkan, Pentagon mengerahkan operasi yang menyasar salah satu markas tersisa ISIS di Suriah.

Misinya adalah mencari lokasi "target bernilai tinggi", yang diyakini adalah Abu Bakar al-Baghdadi.

Pernyataan itu juga dibenarkan sumber militer.

Kepada Reuters, sumber tersebut mengungkapkan AS memang meluncurkan operasi militer kepada Baghdadi.

Namun dia tak mengungkapkan apakah berhasil.

Dilaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri memberi tahu Gedung Putih mereka "yakin" Baghdadi tewas, dengan verifikasi kebenarnnya masih menunggu.

Banjir di Woyla Aceh Barat Mulai Surut, Sebagian Warga Mulai Membersihkan Rumah

Jangan Bebankan CPNS, Bupati Tanggapi Biaya Prajab yang Ditanggung Abdi Negara  

Misi dari Komando Operasi Khusus itu dilaksanakan pada Sabtu (26/10/2019), setelah munculnya laporan intelijen dari Suriah.

Baghdadi sempat bergabung bersma Al-Qaeda, dan aktif ketika AS menginvasi Irak pada 2003, dan sempat dipenjara di fasilitas Abu Ghraib.

Seorang pria kelahiran Irak yang diyakini berusia 48 tahun, dia memimpin ISIS melakukan aksi terori baik di Suriah maupun Irak.

Namanya kemudian masuk dalam daftar buruan seluruh dunia ketika mengumumkan berdirinya "kekhalifahan" ISIS di Mosul, Irak, pada 2014.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved